Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Wijaya Karya (WIKA) Catat Rugi Rp59,69 Miliar di 2022
JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat rugi bersih sebesar Rp59,696 miliar dalam laporan keuangan 2022. Akibatnya, saldo laba WIKA menyusut 1,9% menjadi Rp4,372 triliun.
Melansir Harian Neraca, Senin (27/3/2023), kondisi ini berbalik dengan pendapatan bersih tumbuh 20,2% menjadi Rp21,48 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan dari lini usaha infrastruktur dan gedung sebesar 14,4% menjadi Rp10,792 triliun. Senada, pendapatan dari lini usaha industri terkerek 23,6% menjadi Rp5,689 triliun. Demikian juga dengan pendapatan dari lini usaha energi dan pembangkit listrik terangkat 16,9% menjadi Rp3,875 triliun.
Bahkan, pendapatan dari hotel melonjak 210,05% menjadi Rp708,17 miliar. Walau beban pokok pendapatan membengkak 19,2% menjadi Rp19,278 triliun. Tapi laba kotor tetap meningkat 29,98% menjadi Rp2,202 triliun.
Sayangnya, beban keuangan membengkak 18,4% menjadi Rp1,371 triliun. Kian berat, setoran laba dari usaha patungan turun 54,4% menjadi Rp306,72 miliar. Terlebih beban pajak penghasilan mencapai Rp163,49 miliar.
Sedangkan di tahun 2021, tercatat mendapat manfaat pajak senilai Rp17,76 miliar. Akibatnya, laba bersih anjlok 94,3% yang tersisa Rp12,586 miliar. Sementara itu, total kewajiban bertambah 10,78% menjadi Rp57,576 triliun. Salah satu pemicunya, obligasi naik 51,8% menjadi Rp8,664 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas terkerek 0,33% menjadi Rp17,493 triliun.
Lalu arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp2,881 triliun. Pasalnya, penerimaan kas dari pelanggan hanya sebesar Rp22,163 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp23,028 triliun. Lalu pembayaran kepada direksi dan karyawan menyentuh Rp1,754 triliun. (*)
Tulis Komentar