Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Bank Mandiri Kantongi Rp 4,5 T dari Penerbitan Surat Utang
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil meraup pendanaan US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun dari penerbitan global bond atau surat utang global. Dari hasil penerbitan surat utang global ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.
Pejabat Eksekutif Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria mengungkapkan global bond tersebut memiliki tenor tiga tahun dengan kupon 5,5%. Dalam penerbitan Global Bond ini, Bank Mandiri menunjuk HSBC, J.P. Morgan, Mandiri Securities, Citigroup, MUFG, dan Standard Chartered Bank sebagai Joint Lead Managers.
Eka menjelaskan global bond ini menerima lebih dari US$ 3,1 miliar permintaan pada saat proses orderbook atau kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai 10,3 kali dari jumlah yang diterbitkan dan merupakan oversubscription terbesar yang pernah dicapai oleh Bank Mandiri.
"Tingkat oversubscription tertinggi dalam sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri ini merupakan sebuah pencapaian dan bukti bahwa investor percaya kepada kinerja Bank Mandiri di tengah maraknya sentimen negatif pasar kepada sektor perbankan dan pasar global," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2023).
Dia menyebutkan positifnya keyakinan investor juga terlihat dari rating yang diberikan kepada obligasi ini dari lembaga pemeringkat internasional yaitu Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch.
Adapun, investor pada penerbitan surat utang global ini didominasi oleh fund manager dan asset manager dengan porsi kepemilikan sebesar 76%, diikuti dengan bank sebesar 13%, dan pengelola dana pensiun sebesar 11%.
Selain itu, sebagian besar investor berasal dari Asia sebanyak 78% dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) sebesar 22%. "Pasca proses penerbitan, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange/SGX)," jelasnya. (*)
Tulis Komentar