Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Bank-Bank Besar di Australia Diminta Waspada, Harga Rumah Terbang
SYDNEY, PROPERTYBISNIS - Pengawas perbankan di Australia telah meminta bank-bank besar di negara tersebut untuk memberikan jaminan bahwa mereka menyalurkan kredit secara bertanggung jawab dan mengelola risiko dalam pembukuan pinjaman di tengah meroketnya harga properti dan tanda-tanda peningkatan pinjaman berisiko.
Dewan Regulator Keuangan juga memperingatkan bahwa mereka sedang membahas opsi kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko jika pertumbuhan utang rumah tangga secara substansial melebihi pendapatan.
The Australian Prudential Regulation Authority (APRA) terus mencermati standar pinjaman bank, dewan menambahkan dalam sebuah pernyataan. APRA juga membentuk dewan bersama Departemen Keuangan, Reserve Bank of Australia (RBA) dan regulator perusahaan.
"APRA telah menulis surat kepada (bank) terbesar untuk mencari jaminan bahwa mereka secara proaktif mengelola risiko dalam portofolio pinjaman perumahan mereka, dan akan mempertahankan fokus yang kuat pada standar pinjaman dan selera risiko pemberi pinjaman," kata dewan.
Utang rumah tangga di Australia, di mana pertumbuhan upah tetap rendah, sudah menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dengan lebih dari 180% pendapatan dan lebih dari 120% dari PDB.
Suku bunga yang mendekati nol, pelonggaran pengawasan selama beberapa tahun terakhir, dan ekspansi moneter yang sangat besar setelah pandemi COVID-19 telah mendorong harga rumah di ibu kota Australia menjadi sekitar 10% di atas puncak 2017 sebelumnya.
Dewan mengatakan, bagaimanapun, bahwa standar pinjaman secara keseluruhan di Australia masih sehat.
"Dewan memang membahas kemungkinan tanggapan kebijakan terhadap skenario di mana pertumbuhan cepat dalam utang rumah tangga menimbulkan risiko tinggi terhadap stabilitas ekonomi di masa depan," kata Gubernur RBA Philip Lowe. (kontan.co.id/wan)
Tulis Komentar