Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Stok Cabai pada September-Oktober Diprediksi hanya Tersedia 9.000 Ton
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan sistem peringatan dan penanda dini (Early Warning System/EWS) untuk mengantisipasi ketersedian pangan sejak dini. Berdasarkan data EWS, pada Agustus hingga Oktober diprediksi terjadi surplus tipis untuk cabai.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, produksi khususnya untuk aneka cabai diprediksi akan mengalami surplus nasional yang sangat tipis. Hanya sekitar 5.000-9.000 ton pada September-Oktober.
"Hal tersebut menjadi perhatian pemerintah. Sehingga dengan kebijakan bantuan benih yang diberikan, kami berharap petani tetap dapat menamam pada bulan Mei-Juni ini sehingga produksi cabai nantinya dapat memenuhi permintaan pasar," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/5/2020).
Untuk diketahui, dalam rangka mendukung program penanganan dampak Covid-19 terhadap kelompok tani. Direktorat Jenderal Hortikultura merelokasi anggaran untuk memfasilitasi bantuan benih hortikultura. Antara lain benih cabai, sayur-sayuran lainya dan benih buah-buahan.
Prihasto melanjutkan, stok cabai saat ini sudah tersedia. Sebagian besar wilayah sentra mulai panen raya sejak April dan diprediksi panen berlangsung hingga Juli mendatang.
Namun melimpahnya hasil panen ternyata tidak sebanding dengan permintaan pasar akibat kebijakan PSBB dibeberapa daerah tujuan pasar. Akibatnya, terjadi kelebihan pasokan yang berdampak pada jatuhnya harga sehingga petani kekurangan modal untuk menanam kembali. (Taufik Fajar/okezone)
Tulis Komentar