Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Ahli Australia Prediksi Akan Muncul Badai Korona di Indonesia
AUSTRALIA – Indonesia tampaknya akan mengalami lonjakan kasus virus korona (Covid-19) dalam beberapa waktu mendatang. Seperti dilansir dari Reuters, hal itu dikarenakan respons yang lambat dari pemerintah.
Sekitar tiga pekan masuk ke Indonesia, per Senin (23/3), orang yang terinfeksi virus korona sudah menembus angka 579. Dari angka tersebut, 49 orang di antaranya meninggal dunia. Jakarta dinyatakan sebagai episentrum virus korona di Indonesia. Berdasarkan data di laman corona.jakarta.go.id per Senin, di ibu kota terdapat 356 orang yang dinyatakan terpapar korona, dan 31 orang di antaranya meninggal dunia.
Ketika kasus korona dan kematian yang diakibatkannya kian melonjak, populasi penduduk di Indonesia yang mencapai sekitar 260 juta jiwa dan sistem pemeliharaan kesehatan yang lemah, membuat masalah Indonesia menjadi rentan. Bandingkan dengan negeri tetangga, Malaysia. Di sana, dari 1.518 kasus orang yang terinfeksi, berdasarkan data pada Senin, baru 14 orang yang meninggal dunia.
‘’Indonesia tampaknya memiliki lebih banyak kasus daripada yang sudah dilaporkan,’’ kata Direktur Institut Molekular Biosains di University of Queensland, Australia, Ian Henderson. ’’Tanpa tes dalam skala besar dan metode karantina yang terukur, kans virus ini untuk terus menyebar begitu besar,’’ tambahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tes masal adalah cara paling efektif untuk menangkal penyebaran virus korona. Pada Jumat (20/3), dilaporkan telah dilakukan tes korona kepada 1.898 orang atau sekitar tujuh tes per satu juta orang. Jika dibandingkan dengan Korea Selatan, angka itu sangat jauh. Negeri Ginseng sejauh ini mampu melakukan lima ribu tes per satu juta jiwa. (jawapos)
Tulis Komentar