Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Tak berdaya, rupiah ditutup anjlok 1,73% ke Rp 14.778 per dolar AS
JAKARTA - Rupiah di pasar spot kembali melemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (13/3) rupiah spot berada di level Rp 14.778 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat mata yang Garuda melemah 256 poin atau 1,73% dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 14.778 per dolar AS.
Posisi ini juga lebih baik ketimbang level rupiah sepanjang hari ini yang sebelumnya mandeg di Rp 14.820 per dolar AS.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim, mengatakan menyempitnya pelemahan rupiah terjadi setelah pengumuman paket stimulus guna menopang ekonomi yang terdampak virus corona. Asal tahu saja, pada pemaparannya, pemerintah menggelontorkan stimulus hingga US$ 8 miliar.
Beberapa stimulus yang diberikan antara lain berupa potongan pajak untuk perusahaan manufaktur dan pekerja hingga pelonggaran aturan impor. "Sejak ditetapkan sebagai pendemi global, sektor tersebut kesulitan untuk mendapatkan barang modal dan bahan baku," kata dia.
Walau berhasil mempersempit pelemahan, tetapi rupiah tetap menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 1,73% di hadapan the greenback.
Posisi berikutnya diisi oleh yen Jepang yang melemah 1,13% dan won Korea Selatan yang terdepresiasi 1,05%.
Sementara yuan China menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,60%. Berikutnya ada rupee India yang menguat 0,39%. Berikutnya, dolar Hong Kong yang naik 0,13%. Sedangkan dolar Singapura menguat 0,05%.
Ibrahim pun memprediksi, rupiah masih akan melemah di perdagangan pekan depan. "Pekan depan mata uang Garuda masih akan tertekan di level Rp 14.700-Rp 14.830 per dolar AS," pungkas dia. (kontan)
Tulis Komentar