Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Dikunjungi Menko Perekonomian, Pengusaha Kecil Curhat : Karena Serbuan Impor Ada Yang Hentikan Produksi
Jakarta,Propertybisnis.com- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke pabrik tenun di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat lalu. Saat kunjungan ini, Airlangga mendapat curhatan dari salah satu pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) saat berkunjung
Dudi Gumilar (50) salah satu pelaku IKM bercerita kepada Airlangga banyak rekan-rekannya sesama pelaku IKM sudah gulung tikar akibat pademi COVID-19, tingginya harga bahan baku dan maraknya barang impor.
"Jadi dulu IKM ini disebut pengusaha yang tahan banting. Sekarang dengan situasi adanya COVID, adanya kenaikan bahan baku, adanya maraknya barang impor itu mengubah kami pak. Bukan lagi tahan banting tapi tahan napas Pak," ujar Dudi, dikutip Minggu (6/6/2021).
"Teman-teman saya ada yang sudah memberhentikan produksinya pak. Kesatu alasannya permodalannya nggak kuat pak. Sekarang bahan baku katun yang serat kenaikannya 18-20%. Untuk bahan polyster kenaikannya sekitar 30%. Kalau ada kenaikan beras atau minyak itu ada operasi pasar. Tapi kalau ada kenaikan benang tidak ada operasi pasar," lanjutnya.
Dudi berharap pemerintah segera melakukan regulasi terhadap barang-barang impor yang merusak harga pasar dalam negeri. Untuk itu Dudi berharap IKM yang selama ini menghidupi puluhan ribu tenaga kerja, bisa dibantu oleh pemerintah.
"Harapan saya Pak Airlangga mungkin bisa bantu untuk membatasi atau memperkecil malahan menghilangkan barang-barang impor itu," ujar Dudi.
Merespon curhatan itu, Airlangga tegas mengatakan pemerintah akan berkomitmen untuk mendukung IKM. Airlangga juga menyampaikan regulasi terkait barang impor tengah dikaji pemerintah dan draft regulasinya sudah diajukan oleh Kementerian Perindustrian dan kini tengah dikaji oleh Kementerian Keuangan.
"Tentu pemerintah komit untuk mendukung Industri Kecil dan Menengah karena IKM ini apalagi di sentra Majalaya ini harus mempunyai daya saing dibandingkan yang lain karena ini sudah klaster tersendiri dan tentu banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah termasuk tadi terkait dengan modal kerja," tegas Airlangga.
"Terkait regulasi barang-barang impor yang disampaikan pak Dudi tadi itu sudah masuk dalam kajian kami. Sudah diserahkan drafnya oleh Pak Agus Gumiwang selaku Menperin dan sekarang sudah di Menkeu. Tinggal tunggu waktu sebentar lagi regulasi itu akan diterbitkan," ungkap Airlangga.
Selain regulasi tersebut, pemerintah juga memiliki program tambahan bantuan permodalan dalam rangka pemulihan ekonomi.
"Kalau kreditnya tidak sedang macet ada program dari pemerintah dalam rangka pandemi COVID untuk memberikan tambahan modal kerja. Untuk itu bisa restrukturisasi utang dua tahun. Ditambah modal kerja apalagi kalau untuk ekspor," pungkas Airlangga.(*)
Tulis Komentar