Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Pemilik Properti di Airbnb Mulai Jual Asetnya Imbas Covid-19
JAKARTA - Virus Corona atau Covid-19 kembali menyerang industri properti. Saat ini, virus tersebut menyerang perusahaan Airbnb.
Perusahaan penginapan rumahan berbasis online tersebut mengalami sepi pelanggan dalam beberapa bulan ini. Di mana, pemilik bangunan yang bermitra dengan Airbnb ingin menjual propertinya.
Langkah-langkah putus asa tersebut untuk mengantisipasi para pemilik properti kehilangan ribuan dolar per bulannya. Hal ini dikarenakan banyaknya pesanan yang dibatalkan tapi biaya pemeliharaan, tagihan-tagihan bulanan dan pembayaran hipotek terus menumpuk.
"Kami telah bekerja untuk mendukung komunitas melalui berbagai upaya, termasuk melakukan suntikan USD250 juta untuk membantu mendukung para pemilik rumah yang terkena dampak pembatalan tamu terkait Covid-19 dan USD17 juta untuk Super Host Relief Fund kami," ujar juru bicara Airbnb dalam sebuah pernyataan mengutip CNN Business, Jakarta, Senin (26/5/2020).
Pernyataan tersebut juga menyebutkan protokol kesehatan baru untuk para pengunjung. "Data internal kami menunjukkan keinginan tamu untuk bepergian dan kami sedang bersiap untuk membantu tuan rumah menyambut mereka sesegera mungkin," ujarnya.
Setelah dilaporkan berencana untuk melakukan debut Wall Street yang heboh tahun ini, perusahaan tersebut malah harus memberhentikan sekitar 25% dari tenaga kerjanya.
Pada akhir Maret, Airbnb mengumumkan akan membayar para pemilik rumah 25% dari apa yang biasanya mereka dapatkan, melalui kebijakan pembatalan. Tetapi beberapa pemilik properti mengatakan langkah itu tidak cukup jauh untuk membantu. Bahkan di antara mereka menerima pembayaran yang lebih kecil dari yang diharapkan.
Dampak finansial dari pandemi ini dapat menyebabkan banyak pemilik properti Airbnb kelimpungan. Contohnya, eksodus Airbnb bagi tuan rumah seperti Jake Wolf, yang telah bermitra dengan Airbnb selama lebih dari lima tahun dan menutup satu-satunya listing di bulan Maret.
"Aku condong ke arah tidak," kata Wolf, ketika ditanya tentang kembali ke platform di masa depan.
Christina Zima, tuan rumah Airbnb selama sembilan tahun, telah mengelola 25 rumah terutama di Wilayah Teluk San Francisco, hanya satu yang dia miliki sendiri. Sejauh ini, dia telah menutup dua daftar tersebut selama krisis corona virus, salah satunya sudah direncanakan sebelumnya.
Zima mengatakan beberapa pemilik tempat dia bekerja sedang mempertimbangkan untuk menutup lebih banyak properti, atau mencari penyewa jangka panjang, yang selanjutnya membuat bisnisnya menjadi tidak pasti.
Dengan beberapa Airbnb-nya yang ditutup, dia juga terpaksa menemukan cara untuk melikuidasi perabotannya dengan cepat. Zima telah mendaftarkan barang-barang di Facebook Marketplace dan menjual barang-barang di luar rumahnya agar orang yang melintas dapat membelinya. (Taufik Fajar/okezone)
Tulis Komentar