Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
BRI Gelar Kelas Online Bagi Petani Kopi
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, kelas online merupakan inisiatif BRI memberikan pelatihan dan pengetahuan kewirausahaan bagi para petani kopi Perhutanan Sosial sehingga mereka mampu mengembangkan bisnisnya. Metode ini dilakukan dalam menindaklanjuti imbauan pemerintah untuk tetap produktif meskipun dalam penerapan physical distancing.
Dalam kegiatan ini, BRI bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Koperasi dan UKM serta menggandeng pembicara dari berbagai kalangan seperti pelaku UMKM, influencer sampai pelaku ekspor.
Peserta yang mengikuti kelas ini adalah petani kopi Perhutanan Sosial dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatra Selatan, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan yang tergabung dalam klaster usaha binaan BRI.
Kelas online ini merupakan bentuk dukungan Bank BRI bagi para petani kopi Perhutanan Sosial untuk meningkatkan wawasan dan akses informasi. "Selain itu, forum ini juga dapat menjadi wadah bertukar pikiran dan pengalaman dari pelaku usaha kopi yang sukses," ungkap Supari melalui keterangan tertulis, Ahad (19/4).
Beberapa pengetahuan yang dibagikan dalam kelas online tersebut meliputi off farm, onfarm, branding, packaging, serta kewirausahaaan berkesinambungan. Dalam pelatihan off farm, para peserta diberikan pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas budidaya kopi dan pengelolahan tanah dan benih serta penggunaaan pupuk yang benar.
"Petani kopi dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang pascapanen dan pengolahan biji kopi," kata Supari.
Supari menjelaskan, kelas on farm, para petani diberikan pengetahuan tentang pengolahan biji kopi dan pascapanen, pemberdayaan kepada masyarakat sekitar serta upaya-upaya untuk bisa bersaing di pasar kopi Indonesia bahkan internasional. Para petani juga diberikan pelatihan tentang branding dan packaging untuk membuat kemasan yang bagus untuk bisa mampu bersaing di e-commerce.
Khusus untuk penjualan ekspor, para petani kopi dibekali pengetahuan tentang pemasaran ekspor produk kopi yang dapat dimanfaatkan baik melalui platform digital dan pameran," ungkap Supari.(Novita Intan/Fuji Pratiwi /republika)
Tulis Komentar