• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Profil
  • Properti
  • Tips
  • Kreasi
  • Galeri
  • Etalase
  • Ekbis
  • Agama
  • Interior
  • Destinasi
  • More
    • Nasional
    • Foto Bicara
    • Kisah
    • Advertorial
    • Internasional
    • Hukrim
    • Riau
    • Pekanbaru
    • Kesehatan
    • Sekilas Foto
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Features
    • Ulasan
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks

Pilihan

  • +
Perbedaan Vaksinasi Gotong Royong dan Program Pemerintah
Dibaca : 393 Kali
Ayo, Luangkan Waktu Membuat Pupuk Kompos Rumahan
Dibaca : 389 Kali
Dalih Dukung Arahan Presiden, Wako: Warga Wajib Lampirkan Surat Vaksin Saat Akses Layanan Publik
Dibaca : 452 Kali
Anggota DPRD Riau Laksanakan Reses ke Dapil Masing-masing
Dibaca : 498 Kali
RUPS Luar Biasa BRK Bahas Konversi ke Bank Syariah
Dibaca : 533 Kali

  • Home
  • Properti

Pengusaha Properti Berebut Kue Data Center, Ini Alasannya

Administrator

Sabtu, 11 September 2021 11:13:42 WIB
Cetak
(Foto: bisnis)

JAKARTA, PROPERTYBISNIS -  Director Industrial & Logistics Services Colliers International Indonesia Rivan Munansa mengatakan saat ini data center menjadi salah satu sektor yang sedang berkembang di Indonesia. Peluang tersebut yang dilirik perusahaan besar untuk mengembangkan data center.  

"Banyak pengguna data center seperti bank (beralih ke digital), e-commerce yang penggunaannya semakin naik karena keadaan pandemi. Pandemi juga membuat orang mau enggak mau harus beralih ke online," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/9/2021).  

Saat ini para pengembang properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) berencana masuk ke bisnis data center. Selain itu juga ada grup Djarum yang ikut berkompetisi. 

Adapun prospek data center ke depan masih bagus. Namun demikian, menurut Rivan, semakin banyak yang masuk ke bisnis data center akan berdampak pada kompetensi yang semakin tinggi untuk memperebutkan end usernya. 

Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan jika menelisik pada penetrasi pengguna internet di Indonesia yang berkisar 200 juta jiwa dan potensi berkembangnya penggunaan data storage di tengah WFH yang berkepanjangan, maka tidak mengherankan data center menjadi salah satu sektor yang prospektif saat ini.  "Belum lagi didukung pertumbuhan ecommerce, telekomunikasi dan ekonomi digital yang tumbuh prospektif saat ini, dan prediksinya akan meningkat 8x di tahun 2030," ucapnya.  

Dia menuturkan baru-baru ini setelah Amerika, Australia, Perancis, China, Korsel dan Jepang merambah ekspansi Data Center di Indonesia, Singapura pun melakukan hal serupa dan menyatakan akan menempatkan kegiatannya di koridor Timur Jakarta.  "Dengan bermunculannya pemain data center pada tataran global di Indonesia, menjadi refleksi potensi yang ada di sini," tuturnya.  

Menurutnya, dengan tumbuhnya hub data center di wilayah Asia Pasifik, seperti Mumbay dan Singapore, menjadikan Indonesia memiliki akselerasi yang baik untuk tumbuh menjadi the next hub. Hal ini tentu harus ditunjang dengan infrastruktur teknologi dan SDM yang memadai. Baca Juga : Astra Graphia (ASGR) Pantau Peluang Bisnis Data Center. 

"Berdasarkan catatan Knight Frank, dalam Jakarta Property Highlight di sektor industri, tercatat bahwa data center sebagai sektor yang menjadi penyerap terbesar di koridor Timur Jakarta dalam setahun terakhir ini," kata Syarifah.  Direktur Utama PT Ciputra Development Candra Ciputra mengatakan pihaknya telah berbicara dengan perusahaan operator data center lokal dan internasional. 

Saat ini perusahaan tengah mengeksplorasi lokasi yang strategis untuk pembangunan data center. Bisnis tersebut dinilai menjanjikan terlebih di era digitalisasi seperti sekarang ini.  “Lokasi data center itu biasanya hanya dua, di tengah kota, atau di sekeliling kota, pada dua lokasi tersebut kami sedang eksplor,” ujarnya.  Candra optimistis 40 persen kunci keberhasilan data center adalah lokasi. Menurutnya, apabila perusahaan sudah menguasai lokasi yang strategis, maka dapat dipastikan bisnis tersebut akan berjalan dengan sukses ke depannya. 

Presiden Direktur BSDE Franciscus Xaverius Ridwan Darmali mengatakan saat ini perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa mitra strategis tekait dengan rencana investasi pada bisnis data center ini.  "Sejauh ini kita sudah ada pembicaraan dengan beberapa strategic patner untuk bersama-sama berinvestasi di bisnis data center," ucapnya.  

Menurutnya, data center merupakan salah satu komponen dari seluruh tatanan platform digital yang cukup penting saat ini dan membutuhkan investasi cukup besar, serta dioperasikan sangat khusus. "Dengan demikian ini akan menjadi satu hal yang penting kalau kita juga berinvestasi dalam bidang ini. Sejauh ini memang kita dalam pembicaraan," kata Ridwan.  

Sekretaris Perusahaan BSD Christy Grasella menuturkan saat ini pihaknya masih dalam proses review terkait dengan investasi di bisnis data center.  Dia memastikan informasi ini akan disampaikan ke publik apabila sudah memiliki titik terang. "Kita masih dalam proses review akan segera kami update ke public jika sudah ada titik terang dan konfirmasi secara final," ucap Christy. 

Pihaknya tak memungkiri, bisnis data center sedang tren. BSDE sebagai pengembang menyediakan lahan untuk data center. Perseroan menyatakan memiliki kapabilitas untuk menyiapkan tanah dan lahan untuk data center. (bisnis.com/wan)

=

[Ikuti propertybisnis.com Melalui Sosial Media]


propertybisnis

Berita Lainnya

  • +

Efek Covid-19, pengembang Pondok Indah (MKPI) memberikan diskon kepada para penyewa

Buat Jendela Rumah Berfungsi Maksimal, Cek Nomor 4

Eunike dan Zahrina: Kisah Pencarian Rumah Idaman

Kementerian PUPR Jamin Proyek Konstruksi Berlanjut di Tengah Pandemi Covid 19

Pencarian Properti Dikuasai Konsumen Usia 25-34 Tahun

Pengembang Properti Kesulitan Lakukan Restrukturisasi

Umat Menanti Skema Syariah Tapera

Pemerintah Naikkan Bantuan Rumah Subsidi jadi 70 Persen

Normal Baru, Pengembang Ramal Pasar Apartemen Belum Bergairah

Makin Terpuruk Akibat Pandemi, Ini Tantangan Pengembang Saat Ini

Phablet paling tipis Samsung siap lahir dengan bodi full logam

Harga & Fleksibilitas Waktu Pembayaran jadi Pilihan Pengembang



Tulis Komentar



Loading...

Terkini

  • +Indeks
Himperra Riau Jalin Kerjasama dengan BNI Pekanbaru
13 Oktober 2021
Cara Mengajukan KPR Rumah di BTN, BRI, BNI hingga BCA
13 Oktober 2021
PWI Riau dan SKK Migas Gelar Webinar Media dan Pelatihan Wartawan
13 Oktober 2021
Gelar Pelatihan Keterampilan Membuat Abon Ayam, IKWI Riau Hadirkan Praktisi Tata Boga
02 Oktober 2021
Komunitas Hipnotis Kerjasama PWI Pusat
28 September 2021
Konsumen Bisa Cicil KPR dengan Bunga Tetap 4,75 Persen dari BTN
22 September 2021
Kerjasama Bidang Catur Dharma Perguruan Tinggi, UIR dan PWI Teken MoU, MoA dan IA
20 September 2021
Beli Rumah Nyicil KPR atau Ngontrak Seumur Hidup? Kenali Plus Minusnya
17 September 2021
Melihat perbedaan KPR biasa dengan KPR hijau yang kini jadi gaya hidup
16 September 2021
Harus Nombok, REI Mengaku PLTS Atap Sulit Diterapkan di Rumah Subsidi
14 September 2021

Trending

  • +Indeks
Himperra Riau Jalin Kerjasama dengan BNI Pekanbaru
Dibaca : 600 Kali
Cara Mengajukan KPR Rumah di BTN, BRI, BNI hingga BCA
Dibaca : 438 Kali
PWI Riau dan SKK Migas Gelar Webinar Media dan Pelatihan Wartawan
Dibaca : 344 Kali
Gelar Pelatihan Keterampilan Membuat Abon Ayam, IKWI Riau Hadirkan Praktisi Tata Boga
Dibaca : 355 Kali
Komunitas Hipnotis Kerjasama PWI Pusat
Dibaca : 331 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PropertyBisnis.com ©2020 | All Right Reserved