Pilihan
Puluhan Destinasi Wisata Tumbuh di Kawasan Hutan di Sumbar
Ketum PSSI, Erick Thohir Datangkan Direktur Teknik dari Jerman
Ustad Abdul Somad Geram Panji Gumilang Ajarkan Salam Yahudi di Ponpes
PUPR Targetkan Perbaikan Jalan Daerah Dimulai Juni 2023
Mahfud MD: Jika Informasi Dikelola Tertutup, Maka Negara Otoriter
Ini Peluang Investasi Properti pada Masa Pandemi Covid-19
JAKARTA — Sektor properti dinilai masih bisa menjadi investasi menarik di tengah pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Namun, investor harus cermat menangkap peluang ini.
Business Development Manager Travelio Property Management Vincentius Christopher menilai bahwa saat ini keuntungan yang bisa diambil dari investasi properti adalah dari sisi yield, bukan capital gain. Properti dinilai masih tetap menjadi instrumen investasi yang menarik.
"Investor bisa ambil momen ini, di samping harga masih oke. Biasanya, orang itu investasi properti cuma [pikirnya] sekarang beli lalu nanti bisa jual lagi dengan harga berapa atau capital gain. Namun, capital gain enggak mungkin didapat dalam waktu singkat apalagi saat ini sedang jatuh akibat Covid-19," katanya dalam webinar, Rabu (27/5/2020).
Hanya saja, kata dia, peluang yang ada saat ini adalah mengejar keuntungan dari yield atau keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti.
Dalam beberapa waktu ke depan, perubahan perilaku orang dalam mencari properti lebih mengarah ke opsi sewa dibandingkan dengan membeli sehingga investor harus cermat untuk mengambil ceruk pasar tersebut.
"Jika kita memang punya modal sebenernya bisa dikejar dari yield. [Investor] bisa mencari primary project yang di-launching dan langsung disewakan, maka prospek untuk dapat yield bisa lebih tinggi," katanya.
Sementara itu, General Manager Marketing Ciputra Grup Andreas Aditya menilai saat ini waktu yang tepat bagi kalangan milenial untuk mengalokasikan dana liburannya ke investasi sektor properti.
Pasalnya, investasi di properti memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan investasi lain berupa emas, reksadana atau obligasi.
"Paling menarik, properti itu bisa utang tidak seperti investasi lain. Maka saat ini waktu yang tepat untuk alokasi pengeluaran jalan-jalan ke luar negeri untuk dialihkan ke properti," kata dia. (Zufrizal/Ilham Budhiman/Bisnis)
Tulis Komentar