Bisnis Hortikultura Beri Peluang Bagus di Tengah Pandemi Covid-19

Rabu, 08 April 2020

Ilustrasi berbagai jenis sayuran. Wabah Covid-19 menyebabkan distribusi sayur-sayuran terhambat ke konsumen. (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, komoditas pertanian disebutkan akan tetap stabil. Salah satunya karena banyaknya masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan mulai mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

Direktur Pengolahan, Pemasaran Hasil Hortikuktura, Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kemnterian Pertanian Yasid Taufik mengatakan bahwa masyarakat saat menjadi lebih peduli akan kesehatannya untuk menjaga daya imun tubuh.

“Justru mengapa (prospek bisnis komoditas hortikultura) di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi peluang, karena masyarakat sekarang banyak mengonsumsi vitamin dan mineral yang menguatkan daya tahan tubuh. Dan itu ada pada sayuran dan buah-buahan,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (8/4).

Kata Yasid, perlahan-lahan masyarakat mulai paham kalau buah-buahan maupun sayuran memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, terutama yang meningkatkan imunitas tubuh.

“Jadi kebutuhan terhadap komoditas hortikultura di tengah Pandemi Covid-19 justru tinggi ya. Ini jelas peluang dan tantangan,” tambah dia.

Akan tetapi, terdapat tantangan untuk menjalani bisnis ini. Seperti diketahui, sejumlah daerah melakukan pembatasan sosial, sehingga akses publik sedikit terhambat.

“Interaksi pembeli dan penjual tidak seintens sebelum pandemi karena pola distribusi seperti komoditas hortikultura, tentu mengalami sedikit hambatan,” jelasnya.

Meskipun begitu, bukan berarti tantangan tersebut tak bisa diatasi. Pasalnya, pemerintah saat ini juga terus bersinergi dengan sejumlah pihak, termasuk lintas kementerian dan platform digital untuk menjamin kelancaran distribusi pasokan pangan, seperti Sayur Box, Tani Hub dan Kedai Sayur.

“Tentu keberadaan mereka ini membantu ya. Mempermudah masyarakat untuk mendapat komoditas hortikultura dengan cara mudah. Khususnya untuk warga Jabodetabek. Jadi para petani tidak kesulitan menjual hasil panennya karena ditampung startup. Kemudian pembeli juga bisa mengurangi interaksi langsung atau social distance, karena pembelian dilakukan secara online,” ungkapnya.

Dia pun mengajak masyarakat untuk rutin mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk back to nature. “Semua sedang berjuang, termasuk para petani. Insyaallah Indonesia akan keluar dari pandemi ini,” tutup Yasid. (Mohamad Nur Asikin/Saifan Zaking/jawapos)