Wilmar Teken MoU dengan Kementan Soal Pasokan Minyak Goreng di Tengah Wabah Corona

Ahad, 22 Maret 2020

LUSTRASI. Wilmar lakukan MoU dengan Kementan soal pasokan minyak goreng di tengah wabah corona.

JAKARTA. PT Wilmar Nabati Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Pertanian mengenai stabilisasi ketersediaan pasokan dan harga minyak goreng dalam menghadapi wabah virus corona alias COVID -19. 

Kuasa Direksi Wilmar Thomas Tonny Muksim mengatakan Wilmar memandang perlu untuk berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan, khususnya untuk minyak goreng.

Apalagi, kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi ancaman virus corona, juga suasana jelang bulan Ramadan dan Lebaran, dimana permintaan akan minyak goreng pasti trennya meningkat. 

“Ini merupakan tugas bersama untuk kami sebagai pengusaha minyak goreng, untuk turut berperan dalam menjaga kepentingan bangsa dalam menghadapi Covid-19 dengan menjaga pasokan dan stabilitas harga minyak goreng”, ucap Thomas dalam keterangannya, Sabtu (21/3).

Kehadiran Wilmar disebutnya merupakan bentuk dukungan kepada tiga kebijakan utama Kementan dalam menghadapi ancaman virus corona yakni mencukupi bahan pokok, tetap mendukung laju perekonomian melalui ekspor, dan terus melakukan sosialisasi ke petani dan petugas lapangan terkait pencegahan virus corona.

“Tentu ke depan kami siap untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan operasional di lapangan, seperti operasi pasar dan pasar murah," ujar Thomas. 

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono menyambut baik komitmen pengusaha untuk turut menjaga stabilitas pasokan pangan. 

Menurut dia, komoditas pangan yang diutamakan pemantauan pasokan dan harganya di tengah virus corona ini antara lain beras, jagung, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabe,bawang putih, ayam, telur, dan sapi. (kontan)