Dampak Corona ke Penjualan Properti Mulai Dirasakan Pengembang

Sabtu, 21 Maret 2020

Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah.(Foto: Bisnis - Triawanda Tirta Aditya)

JAKARTA – Meski dibayangi sentimen pandemi virus corona (Covid-19), sejumlah pengembang mengaku bahwa aktivitas penjualannya belum banyak terganggu, karena masih terbantu oleh pemanfaatan teknologi.

Menurut Presiden Direktur Riscon Realty Ari Tri Priyono penjualan secara daring, baik melalui platform dagang-el, media sosial, atau menghubungi langsung konsumen melalui telepon menjadi cara yang paling ampuh di tengah wabah covid-19 ini.

“Online paling digeber dan bagaimana kita mengemasnya degan kreatif dan maksimal. Kami juga tetap terbuka kalau ada yang mau site visit, selama standar keamanan dan kesehatan kunjungan konsumen dioptimalkan,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (20/3/2020).

Kendati demikian, Ari tak menampik bahwa penjualannya akan menurun, terutama sepanjang Maret ini. Harapannya, wabah virus ini bisa segera tertangani dan tidak sampai memberikan dampak drastis pada pasar properti.

Senada, Direktur Metropolitan Land Tbk. (Metland) Olivia Surodjo mengatakan bahwa aktivitas penjualan masih berjalan. Adapun, untuk penurunan jangka pendek diperkirakan ada, tapi pihaknya belum bisa mendeteksi dampaknya untuk jangka panjang.

“Kami juga tidak melakukan strategi khusus. Yang jelas untuk saat ini kemungkinan pembelian rumah tidak menjadi top of mind orang-orang,” kata Olivia.

Direktur PT Ciputra Development Harun Hajadi juga menyebut dibandingkan dengan sebulan lalu, penjualan Ciputra tidak mencatatkan banyak penurunan. Harapannya, setelah wabah virus berlalu, pasar properti bisa kembali terakselerasi.

Surprisingly, dari bulan lalu tidak turun banyak, paling 2 persen. Penjualan pasti menurun, tapi kami tetap optimistis karena nyatanya masih ada penjualan yang sesuai target,” ungkapnya. (bisnis)