Strategi Bank Tabungan Negara (BTN) kejar pertumbuhan KPR 10% di 2020

Jumat, 20 Maret 2020

Direktur Utama Bank Tabungan Negara Pahala N. Mansury. (Foto: kontan)

JAKARTA. Menghadapi potensi perlambatan ekonomi akibat merebaknya virus Covid-19 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengajak para stakeholder sektor properti khususnya para developer untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi menjaga pertumbuhan sektor properti.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury saat membuka acara Developer Gathering dengan tema The Power of Synergy, – Kolaborasi yang produktif dan inovatif untuk menjadi yang terdepan di Jakarta, Selasa malam (10/3).

Dalam paparannya, Pahala menilai sektor properti dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa-masa perlambatan ekonomi, karena sektor ini memberikan dampak terhadap 172 lebih sektor industri turunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Berkat dukungan dari para developer, kita bisa melalui kontraksi ekonomi yang terjadi sebelumnya, karena itu, peran para developer yang setia bermitra dengan Bank BTN layak diberi apresiasi dalam mendukung BTN khususnya dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi,” kata Pahala dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Sebagai bentuk dukungan kepada para developer, Bank BTN memberikan stimulus khusus kepada developer dengan rating tertentu yaitu berupa percepatan proses kredit dan relaksasi sejumlah syarat pengajuan kredit.

Penghargaan dan apresiasi khusus diberikan kepada sejumlah developer, khususnya yang bergerak di segmen perumahan non subsidi, baik dari jumlah penyalurannya maupun kualitas kreditnya.

“Kami harapkan, para developer dapat terus bekerjasama dengan Bank BTN dan mengoptimalkan layanan maupun fasilitas perbankan yang dimiliki Bank BTN, tidak hanya Kredit Konstruksi, kredit modal kerja namun juga program BTN Solusi yang akan memberikan kemudahan bagi para developer dan karyawannya,” kata Pahala.

Program BTN Solusi adalah program yang memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan payroll/gaji dari karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial.

“Lewat program ini, kami juga mengharapkan Pengembang dapat mendukung sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menabung, khususnya untuk membeli rumah sesuai dengan tagline BTN- Ayo Punya Rumah dengan Bank Tabungan,” kata Pahala.

Saat ini, lanjut Pahala, sektor properti kembali diuji setelah merebaknya kasus Covid -19 yang berpotensi memukul sejumlah sektor ekonomi Indonesia, seperti pariwisata, perdagangan dan investasi.

“Untuk itu, sesuai dengan tema acara ini The Power of Synergy, kita sama-sama wujudkan kolaborasi yang produktif dan inovasi untuk membantu pemerintah menjaga sektor properti tetap melaju, apalagi dengan banyaknya stimulus yang diberikan Pemerintah maupun regulator,” kata Pahala.

Pahala memaparkan, setidaknya ada dua faktor mengapa sektor properti dapat bertahan. Pertama adalah masih tingginya permintaan domestik untuk hunian, baik subsidi maupun non subsidi.

Kedua, adalah kebijakan fiskal dan moneter yang pro sektor properti dari Pemerintah untuk mendorong ekonomi diantaranya relaksasi Loan To Value, penambahan anggaran subsidi dan kebijakan BI yang memangkas suku bunga acuan BI Rate untuk memberi stimulus perbaikan ekonomi.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan KPR sekitar 8-10% secara tahunan ato year on year (yoy) ditopang oleh pertumbuhan KPR non Subsidi sekitar 13-15% yoy. Sementara untuk segmen KPR Subsidi, Bank berkode saham BBTN ini menargetkan pertumbuhan sekitar 3-5% yoy. (kontan)