Cara Nabi Muhammad Cegah Penyakit: Tak Makan Terlalu Kenyang

Jumat, 20 Maret 2020

(Foto: istimewa)

MADINAH -- Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul Ath-Thibb an-Nabawi menjelaskan, Nabi Muhammad memberi petunjuk agar kita menahan diri jangan sampai kekenyangan. Apalagi, kekenyangan hingga melebih kebutuhan dan melanggar aturan-aturan yang harus dijaga.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad disebutkan:

 ?? ??? ?????? ????? ????? ?? ???? ???? ??? ??? ????? ????? ?????? ??? ??? ?? ?????? ?????? ??????? ????? ??????? ????? ???????

“Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.” 

Soal hadits ini, Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa Nabi mengajarkan seseorang cukup mengonsumsi beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Sehingga, staminanya tidak turun dan tubuh tidak menjadi lemah.

Kalau lebih dari itu, bisa saja ia mengonsumsi makanan dengan sepertiga volume yang bisa ditampung oleh perut, sepertiga lagi untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafas. Demikianlah yang bermanfaat bagi tubuh dan jantung.

Kalau perut itu sudah penuh dengan makanan, minuman, akan sulit masuk. Kalau dipenuhi dengan makanan dan minuman, ia akan sulit bernafas sehingga ia akan mudah lelah dan terkena penyakit, seperti layaknya wanita yang hamil karena membawa beban berat.

Di samping konsekwensi lain, seperti kerusakan jantung dan kelemahan organ tubuh untuk menjalankan ibadah, bahkan terdorong untuk melakukan perbuatan maksiat yang digerakkan oleh syahwat yang sudah menjadi konsekwensi perut yang kekenyangan.

Terlalu kenyang justru melemahkan stamina tubuh, meskipun tubuh akan menjadi tambah subur. "Tubuh hanya akan menjadi kuat dengan takaran makanan yang diterimanya, bukan dengan dijejali makanan sebanyak mungkin," kata Ibnu Qayyim.(republika)