Dolar AS Makin Perkasa, Rupiah Lanjutkan Pelemahan

Jumat, 20 Maret 2020

(net)

JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan akan merangkak hingga mencapai level Rp16.000 dolar AS.

Aksi investor yang terus melikuidasi semua aset berisiko dan membeli dolar AS semakin menjadi-jadi hingga menekan rupiah jatuh ke level terendahnya sejak krisis keuangan Juni 1998.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (19/3/2020) rupiah parkir di level Rp15.913 per dolar AS, melemah 4,3 persen atau 690 poin. Level pada perdagangan kali ini menjadi level terendah dalam 22 tahun terakhir dan kinerja harian terburuk rupiah sejak Agustus 2013.

Sepanjang tahun berjalan 2020, rupiah telah terkoreksi 12,86 persen, menjadi kinerja terburuk di antara mata uang Asia setelah won yang melemah 10,1 persen.

Sementara itu, kurs jisdor Bank Indonesia rupiah berada di level Rp15.712 per dolar AS, melemah 3,2 persen dibandingkan kurs pada perdagangan sebelumnya Rabu (18/3/2020) di level Rp15.223 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa kekhawatiran pasar masih tinggi terhadap prospek perlambatan ekonomi di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Selama penyebaran masih meningkat dan lockdown masih terjadi, aktivitas ekonomi akan terganggu dan melambat.

“Pasar masih belum melihat stimulus yang ada sekarang bisa membantu memulihkan keadaan dengan cepat,” ujar Ariston saat dihubungi Bisnis.com, Kamis

Sementara itu, Pada perdagangan Jumat (20/3/2020) pukul 5.30 WIB, indeks dolar AS menguat 1,58 persen atau 1,595 menjadi 102,755. Sepanjang tahun berjalan, indeks dolar AS menguat 6,6 persen.

08:25 WIB

Pukul 08.20 WIB: Rupiah Lanjutkan Pelemahan

Nilai tukar rupiah di pasar spot melanjutkan pelemahan dengan dibuka terdepresiasi 37 poin atau 0,23 persen ke level Rp15.950 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terpantau menguat 0,035 poin atau 0,03 persen ke level 102,790 pada pukul 08.06 WIB.(bisnis)