Walikota Bingung Padang "Distempel" Kota Intoleran

Senin, 24 April 2023

Wali Kota Padang, Hendri Septa

JAKARTA - Wali Kota Padang, Hendri Septa mengaku bingung Kota Padang mendapat predikat sebagai kota intoleran. Diketahui, Setara Institute menempatkan Kota Padang sebagai salah satu dari 10 kota di Indonesia paling intoleran sepanjang 2022.

“Saya tidak paham kenapa survei ini menyebutkan demikian, apa indikatornya,” kata Hendri Septa dikutip dari Antara, Senin (24/4/2023).

Dikatakan, di Kota Padang banyak rumah ibadah pemeluk agama selain Islam seperti gereja, vihara dan klenteng. Selain itu, kota berpenduduk 900 ribu jiwa itu juga menggelar festival Cap Go Meh pada Februari 2023 di kawasan pondok.

Tak hanya itu, Hendri Septa menyebut murid nonmuslim diarahkan untuk belajar agama sesuai kepercayaan masing-masing saat pesantren Ramadan pada bulan puasa. Pemkot Padang juga memberikan air gratis bagi rumah ibadah berupa air dari Perum Air Minum Padang.

“Kita berikan air gratis kepada seluruh masjid dan mushala serta rumah ibadah yang memerlukan air,” kata dia.

Untuk perayaan Idulfitri, sebagian besar warga Kota Padang, yakni sekitar 80 persen merayakan pada Jumat (21/4/2023) sesuai dengan yang ditetapkan Muhammadiyah. Namun, katanya, terdapat warga yang merayakan Hari Raya Idulfitri pada Sabtu (22/4/2023) sesuai yang ditetapkan pemerintah. 

Sementara jemaah tarekat Naqsabandiyah di Surau Baru, Kecamatan Pauh juga menggelar salat Idulfitri pada Kamis (20/4/2023) dan di Mushala Baitul Makmur menggelar baru menggelar salat Idulfitri pada Jumat (21/4/2023)

Untuk itu, Hendri Septa mempertanyakan survei yang dilakukan Setara Institute yang menyatakan Kota Padang sebagai kota intoleran.

“Saya benar heran dengan hal tersebut,” kata dia. (*)