Apakah Musafir Boleh Tidak Puasa? Ini Penjelasannya

Jumat, 14 April 2023

Ilustrasi

SAAT akan melakukan pejalanan mudik, ada baiknya mengetahui informasi tentang musafir. Lantas, apakah musafir boleh tidak puasa? Ini penjelasannya.

Umat Islam tentunya sudah tidak asing dengan istilah musafir. Biasanya istilah musafir seringkali dikaitkan dengan perjalanan mudik lebaran. Akan tetapi, mungkin masih banyak yang belum mengetahui secara jelas apa itu musafir. Berikut penjelasannya.

Pengertian Musafir
Musafir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online adalah orang yang bepergian meninggalkan negerinya, selama tiga hari atau lebih. Istilah musafir ternyata diambil dari bahasa Arab yang artinya melakukan perjalanan.

Musafir juga didefinisikan sebagai seorang yang melakukan perjalanan demi mencapai tujuan tertentu yang menempuh jarak kurang dari 85 kilometer. Menurut ulama Buya Yahya, ketika seseorang berada di sebuah perjalanan, Allah SWT Maha Baik untuk memberikan kemudahan kepada hamba-Nya.

 Bagi seorang yang sedang menempuh perjalanan jauh, maka diperbolehkan berbuka puasa dengan syarat sebelum Subuh sudah keluar dari tempat tinggal dan tujuannya untuk menempuh jarak 84 kilometer. Jika merasa berat berpuasa di perjalanan, maka jangan berpuasa.

Akan tetapi, bila merasa sanggup dan nyaman untuk berpuasa, maka lanjutkanlah untuk berpuasa. Kendati demikian, bagi yang melakukan perjalanan dan tidak berpuasa maka wajib mengganti atau qada di hari lain. Ketentuan ini juga tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 185 sebagai berikut :

Lafaz Arab

?????? ????????? ????????? ???????? ?????? ??????????? ????? ?????????? ??????????? ????? ???????? ??????????????? ?????? ?????? ???????? ????????? ???????????? ? ?????? ????? ????????? ???? ????? ?????? ????????? ????? ???????? ?????? ? ???????? ??????? ?????? ????????? ????? ???????? ?????? ????????? ? ?????????????? ?????????? ??????????????? ??????? ????? ??? ????????? ????????????? ????????????

Artinya : Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Selain itu, saat melakukan perjalanan jauh seperti mudik bisa untuk menggabungkan sholat yang satu dengan yang lainnya. Ini biasa disebut dengan istilah jamak. Melansir dari NU Online, sholat jamak adalah mengumpulkan dua sholat fardu yang dikerjakan dalam satu waktu.

Adapun sholat boleh dijamak yaitu sholat Zuhur dengan Asar, serta Magrib dengan Isya. Selain itu, ketentuan menggabungkan sholat tertuang dalam hadis yang berbunyi :

“Adapun Dari Muadz, bahwasannya Nabi SAW dalam perang tabuk, apabila beliau berangkat sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan salat Zuhur hingga beliau kumpulkan dengan waktu Asar, dan apabila berangkat sesudah tergelincir matahari, beliau kerjakan salat Zuhur dan Asar sekaligus, kemudian beliau berjalan. Dan apabila beliau berangkat sebelum Magrib, beliau mengakhirkan Magrib hingga beliau melakukan salat Magrib beserta Isya dan apabila beliau berangkat sesudah waktu Magrib beliau segerakan salat Isya dan beliau menggabungkan salat Isya bersama Magrib”. (HR.Abu Daud).

Dalam perjalanan mudik lebaran, biasanya akan terkena macet di perjalanan. Hal ini yang menyebabkan sholat bisa tertunda hingga kehabisan waktu. Demi meminimalisir terjadi hal seperti itu, ada baiknya untuk menggabungkan sholat dan mencari rest area terdekat.
Jangan sampai mudik tapi tidak melakukan ibadah wajib yakni sholat.

Selain itu, perintah untuk menggabungkan salat juga tertuang dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 101 sebagai berikut :

Lafaz Arab

????????? ?????????????? ?????? ????? ???????? ?????????? ???? ????? ?????? ????????? ????? ???????? ?????? ? ??????? ?????????? ?????????????? ???????? ??????? ??????????? ?????? ????????? ??????? ??????
??????? ?????????? ??? ????????? ???????? ?????????? ??????? ???? ??????????? ???? ?????????? ?? ???? ???????? ???? ????????????? ?????????? ?????????? ? ????? ?????????????? ???????? ??????? ???????? ???????????

Artinya : Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qasar sholat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.