BEM Unri Kritik Pemko Pekanbaru dan DPRD Lamban

Rabu, 12 April 2023

Spanduk kritikan BEM Universitas Riau. (Foto: Halloriau)

PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)  Universitas Riau (Unri) melalui Kementerian Sosial Politik pasang spanduk mengkritik kinerja Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan DPRD. Spanduk-spanduk itu mulai dipasang sejak Rabu (12/4/2023) dini hari tadi di depan Kantor DPRD Kota Pekanbaru dan kompleks Kantor Walikota Pekanbaru.

Presiden Mahasiswa BEM Unri, Khoirul Basar mengatakan, pemasangan spanduk-spanduk itu sebagai bentuk protes. Terhadap Pemko Pekanbaru yang lamban dalam menangani berbagai permasalahan yang ada.

"Pekanbaru katanya Kota Bertuah, tapi faktanya Pekanbaru adalah kota berkuah. Setiap kali hujan lebat mengguyur Pekanbaru maka lagi-lagi banjir bisa kita rasakan dan kita di lihat di mana-mana," katanya.

Khoirul juga mengungkit persoalan akses transportasi lalu lintas di Kota Pekanbaru yang terganggu. Bahkan juga tidak sedikit perumahan warga yang terkena dampak dari permasalahan banjir.

"Satu tahun yang lalu Pj Walikota Pekanbaru (Muflihun) berjanji akan menuntaskan permasalahan banjir di Kota Pekanbaru, tapi faktanya sampai hari ini justru banjir semakin buruk di Kota Pekanbaru. Belum lagi dengan infrastruktur di Pekanbaru yang belum menuai solusi sampai hari ini. Jalan rusak di mana-mana," sebutnya.

Khoirul mencontohkan beberapa titik jalan rusak yang seharusnya menjadi perhatian Pemko Pekanbaru seperti di Jalan Taman Karya, Jalan Bangau Sakti, Jalan Parit Indah, dan beberapa titik lokasi lainnya.

Ia ikut mengkritik DPRD Pekanbaru yang dianggap lalai dalam melakukan tugas pengawasan kepada Pemko Pekanbaru.

"Kemudian dalam hal dan banyak nya polemik yang terjadi kami juga melihat peran pengawasan dari DPRD Kota Pekanbaru. Apakah DPRD Kota Pekanbaru sedang tertidur pulas atau justru sedang asyik menikmati singgasananya yang merupakan hasil dari uang rakyat itu?" tegasnya seperti dilansir halloriau.

Menteri Sosial Politik BEM Unri menambahkan bahwa Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau yang  sering diklaim sebagai kota maju dan metropolitan nyatanya masih terganggu dengan permasalahan seperti banjir, jalanan rusak, fasilitas umum yang tidak layak guna, tumpukan sampah yang berserakan sembarangan di tepian jalan dan beberapa lokasi tempat, serta beragam aspek permasalahan lainnya.

"Setumpuk permasalahan ini menghasilkan catatan tebal yang berisi rentetan masalah yang terus saja menjadi PR hitam yang belum tuntas oleh pemerintah kota," pungkasnya. (*)