Segmen Atas Bergairah, Pasar Rumah di Atas Rp 2 Miliar Naik 125 Persen

Sabtu, 28 Agustus 2021

ILUSTRASI Perumahan. (Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos)

JAKARTA, PROPERTYBISNIS – Pasar perumahan menunjukkan pertumbuhan landai sejak akhir 2020. Namun, memasuki kuartal II 2021, pasar perumahan Jabodebek-Banten mengalami pertumbuhan nilai penjualan yang cukup tinggi. Yakni, sebesar 24,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).

Indonesia Property Watch (IPW) membeberkan data bahwa kenaikan nilai penjualan memang berbanding terbalik dengan pertumbuhan unit terjual yang menurun 6,5 persen. “Pertumbuhan unit terjual yang lebih rendah daripada nilai penjualan ini mengindikasikan bahwa harga rata-rata unit terjual lebih tinggi dibandingkan tiga bulan sebelumnya,” ujar pengamat properti IPW Ali Tranghanda Selasa (24/8).

Berdasar segmen harga rumah, lanjut Ali, penjualan untuk rumah sampai Rp 500 jutaan mengalami penurunan tertinggi sebesar 24,0 persen (qtq). Sebaliknya, kenaikan terjadi di segmen harga Rp 500 juta–Rp 1 miliar sebesar 26,2 persen (qtq).

Yang cukup mengejutkan adalah pertumbuhan pada segmen di atas Rp 2 miliar yang mengalami kenaikan tertinggi 125,0 persen (qtq). Menurut Ali, pasar menengah ke bawah diperkirakan terus tertekan bila kondisi tidak juga membaik.

“Di sisi lain, pasar menengah sampai atas terlihat relatif masih menyimpan daya beli,” tambahnya.

Meski demikian, sambung Ali, tren pertumbuhan itu diperkirakan sedikit terhambat akibat PPKM yang diberlakukan pada awal Juli. Dengan begitu, pasar perumahan diperkirakan menurun pada kuartal III hampir di semua segmen.

“Hal ini semata-mata disebabkan mobilitas yang dibatasi sehingga berpengaruh besar terhadap realisasi pembelian calon konsumen,” urai Ali.

Terpisah, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Haru Koesmahargyo memproyeksi pertumbuhan kredit sebesar 6–7 persen tahun ini. Kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi motor utama penggerak penyaluran pembiayaan. Stimulus properti yang diberikan pemerintah menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor perumahan.

“Sektor perumahan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

Penyaluran pembiayaan properti BTN bakal didorong KPR subsidi yang berkontribusi sekitar 90 persen dari total kredit. “Kami mematok dapat menyalurkan KPR subsidi sebanyak 200–240 ribu unit rumah per tahun,” ujarnya. (jawapos.com/wan)