Kementerian PUPR Kembali Lanjutkan Program Magister Super Spesialis

Jumat, 13 Agustus 2021

(Foto: kompas.com)

JAKARTA, PROPERTYBISNIS - Kementerian PUPR kembali melanjutkan Program Magister Super Spesialis pada tahun 2021 dan kini telah memasuki angkatan kedua. 

Program ini diadakan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) konstruksi yang ahli, kompeten, terampil, dan dinamis dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur.

Dalam rilis resminya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program ini adalah bentuk dukungan Kementerian PUPR pada program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang diinisiasi Kemendikbud Ristek.

“Seperti disampaikan oleh Pak Menteri Nadiem Makarim, program ini sebagai bentuk dari contoh merdeka belajar karena 60-75 persen berada di lapangan, dan 25-40 persein teori,” kata Basuki dalam Pembekalan Karyasiswa Program Magister Super Spesialis angkatan II, Kamis (12/8/2021).

Dalam acara pembekalan ini juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan empat perguruan tinggi mitra.

Menteri Basuki mengatakan para karyasiswa yang terpilih dalam program tersebut nantinya akan memegang peranan penting di Kementerian PUPR, sehingga harus disyukuri melalui bekerja dan belajar dengan baik dalam mempelajari ilmu yang akan diterima.

"Sebagai contoh, di bidang eksplorasi air tanah dalam, ini adalah ilmu yang langka yang masih jarang dimiliki kemampuannya di Kementerian PUPR,” katanya.

Selain itu, Basuki juga mencotohkan pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogya yang tidak membelah tebing/bukit namun dibuatkan terowongan. Ini adalah penerapan konsep green infrastructure, karena tidak merusak lingkungan.

“Untuk itu ahli-ahli kita harus kita siapkan dari sekarang lewat program super spesialis. Orang PU harus kuat, berani, dan berjiwa seni. Kuat kalau dia kompeten dan profesional di bidangnya, salah satunya bisa didapat lewat program ini," jelas Basuki.

Ia berpesan kepada para karyasiswa agar tak hanya mengutamakan semangat untuk mencapai kesuksesan namun juga selalu menjunjung akhlakul karimah.

Sementara itu, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim yang hadir secara virtual menyambut baik program Magister Super Spesialis ini.

"Dengan fokus sebesar 70 persen project based learn, program ini sangat sesuai dengan program transformasi kampus merdeka yang sedang ingin kita ciptakan,” tutur Nadiem.

Menurutnya, tentu pemerintah ingin anak-anak Indonesia juga bisa keluar dari kampus untuk belajar bersama dosen sehingga bisa mendapatkan pengalaman riset, industri dan lainnya. Karena itu, sebanyak mungkin praktisi harus dilibatkan menjadi mentor. (kompas.com/wan)