Dokter Spesialis Mata Undip: Orangtua Harus Jaga Kondisi Mata Anak

Selasa, 10 Agustus 2021

(Foto: kompas.com)

PROPERTYBISNIS - Mata merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga kesehatannya harus dijaga sedini mungkin.

Jika terjadi gangguan mata meskipun itu sedikit, tetap saja akan membuat tidak nyaman.

Gangguan penglihatan pada anak-anak dapat dipengaruhi beberapa faktor, seperti kebiasaan sehari-hari, kelainan bawaan, dan juga genetik.

Kebiasaan sehari-hari tampak terlihat, anak-anak zaman sekarang sangat dekat dengan gadget.

Apalagi di era pandemi Covid-19, anak-anak belajar dari rumah dituntut secara daring.

Dengan keadaan seperti itu, Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) milik Undip, Arnila Novitasari Saubig berpesan, agar konsumsi gadget oleh anak bisa dibatasi orangtua maupun guru.

Dia menuturkan, usia di bawah 3 tahun tidak diperkenankan menggunakan gadget.

Sedangkan usia 3-4 tahun yang sudah pre school hanya diperkenankan untuk bermain gadget 30-45 menit. Jadi tidak sampai satu jam.

Ketika sudah TK, maka diperkenankan main gadget sekitar 1-1,5 jam. Sementara kelas 3 SD diperbolehkan main gadget sampai 4 jam.

"Jadwal anak-anak sekolah online sekitar 2 jam, sehingga ada jeda istirahat setengah jam. Sisanya apakah boleh main gadget full? Sebaiknya kita batasi. Mereka bisa nonton TV atau apabila nonton YouTube bisa dipindahkan ke layar TV," ucap dia melansir laman Undip, Selasa (10/8/2021).

Dia menyebut, anak-anak lebih aman menggunakan PC atau laptop, karena jaraknya terjaga.

Dengan begitu bisa mengurangi kelelahan otot mata, agar tidak membutuhkan kaca mata.

Bagi anak-anak yang sudah berkacamata, sebut dia, agar tetap menjaga mata lebih baik.

"Ketika melihat dekat secara terus menerus apalagi dalam jangka waktu yang lama, otot-otot di mata bekerjanya kontraksi, ketika kita melihat jauh otot-otot tersebut berelaksasi," jelas dia.

Demi menjaga kesehatan mata, dia menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti mengkonsumsi makanan yang bernutrisi.

Bisa makanan yang berwarna orange atau hijau, yakni wortel, tomat, pepaya, brokoli, bayam, tomat atau telur omega 3.

Konsen terhadap kelainan mata anak

Orangtua, sambung dia, harus konsen juga terhadap kondisi mata anak, terutama saat masih bayi atau bayi prematur.

Jangan lupa, kata dia, orangtua pun harus bisa memperhatikan kondisi mata anak bila ada kelainan.

Ketika ada kelainan, maka segera membawa ke dokter spesialis mata atau pusat kesehatan.

"Di masa sekolah di rumah perlu dibatasi penggunaan gadget, waktunya disesuikan dengan usia, layar harus lebar, jarak harus dijaga, dan nutrisi bagi kesehatan mata juga harus diingat. Itu semua agar kondisi mata anak baik," pungkas dia. (kompas.com)