Pasokan Obat Terapi Covid-19 di DKI Hingga Sulawesi Kosong

Jumat, 30 Juli 2021

(Foto: cnnindonesia)

JAKARTA, PROPERTYBISNIS - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan pasokan sejumlah obat terapi untuk pasien covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Sulawesi kosong. Itu disimpulkan dari hasil survei yang mereka lakukan.

Ketua KPPU Kanwil III Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten Aru Armando memaparkan untuk DKI Jakarta, jenis obat yang tak tersedia, immunoglobulin, tocilizumab, dan remdesivir. Hal ini sesuai dengan keterangan yang ditampilkan di Farma Plus.

"Beberapa jenis obat seperti immunoglobulin, tocilizumab, dan remdesivir tidak tersedia di DKI Jakarta. Itu sesuai dengan informasi yang ditampilkan di Farma Plus. Jumlah stok obat di Farma Plus tidak selalu sama dengan keadaan pada saat disurvei langsung melalui telepon atau pesan WhatsApp karena waktu update setiap apotek ke Kementerian Kesehatan berbeda-beda," ungkap Aru dalam konferensi pers, Jumat (30/7).

Dari hasil survei, terdapat dua apotek yang menyebut stok yang tersedia berkurang daripada yang ditampilkan di aplikasi Farma Plus, tiga apotek menyatakan stok masih sama seperti di aplikasi Farma Plus, dan lima apotek tak menyebut pasokan secara detail.

Sementara, Aru menyebut beberapa obat juga kosong di Banten. Hal ini sesuai dengan informasi yang ditampilkan di aplikasi Farma Plus.

"Beberapa jenis obat seperti immunoglobulin, tocilizumab, dan remdesivir tidak tersedia di Banten, sesuai dengan informasi yang ditampilkan di Farma Plus," katanya.

Obat tersebut adalah immunoglobulin, tocilizumab, dan remdesivir. Ketiga obat ini juga tercatat kosong di Jawa Barat.

Lalu, KPPU Kanwil VI memaparkan stok beberapa obat untuk pasien covid-19 di Makassar juga kosong. Kenyataan ini berbeda dengan apa yang ditampilkan di aplikasi Farma Plus.

Hal yang sama terjadi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Namun KPPU Kanwil VI tak menyebut rinci jenis obat apa saja yang stoknya habis. (cnnindonesia/wan)