Pemerintah akan Kurangi Kuota Rumah Subsidi jika Bank Tak Capai Target

Selasa, 29 Juni 2021

Pekerja saat menyelesaikan rumah rumah subsidi di kawasan Parung Panjang, Bogor. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA, PROPERTYBISNIS – Perbankan mengakselerasi penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau rumah subsidi. Tahun ini targetnya mencapai 157.500 unit atau senilai Rp 19,1 triliun. Jika penyaluran kurang dari 50 persen hingga triwulan II tahun ini, kuota bakal dikurangi.

Per 17 Juni 2021, 40 bank pelaksana telah menyalurkan FLPP sebanyak 80.627 unit atau senilai Rp 8,77 triliun. Jumlah tersebut mencapai 51,19 persen dari target penyaluran. Sejak 2010, total penyaluran dana FLPP untuk 845.482 unit rumah bernilai Rp 64,37 triliun.

“Terdapat 19 bank yang kinerjanya di atas 50 persen. Terdiri atas 4 bank nasional dan 15 BPD. Selain itu, ada 21 bank yang terdiri atas 4 bank nasional dan 17 BPD yang berkinerja di bawah 50 persen. Ditargetkan pada Oktober 2021 bisa diselesaikan,” papar Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Sabaruddin Senin (28/6).

Sesuai dengan kesepakatan, jika penyaluran FLPP tidak mencapai 50 persen, PPDPP akan mengurangi kuota. Minimal 25 persen dari sisa target.

Terpisah, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan bahwa banyak pengembang menengah atau rumah subsidi yang masih menggunakan model lama. Tidak ada perubahan desain yang nyata. Mereka terlena dengan stimulus pemerintah. (jawapos.com/wan)