Bocoran Kawasan Properti 'Terbang' Dilintasi Tol Sumatera!

Rabu, 16 Juni 2021

JAKARTA, PROPERTYBISNIS  - Pengoperasian jalan tol Trans Sumatera memicu perkembangan bisnis properti yang dilewati. Beberapa sektor usaha baru akan terangkat yang menjadi pemicu perputaran ekonomi daerah.

Tahun ini pemerintah menargetkan penyelesaian 14 ruas tol hingga akhir tahun 2021, termasuk di antaranya ruas Trans Sumatera dan Jabodetabek.

Menurut hasil riset Colliers per 15 Juni 2021, pengoperasian jalan tol di Sumatera akan memicu perkembangan properti di sepanjang jalur tersebut, terutama perkembangan industri dan perumahan.

Tol Trans Sumatera akan menghubungkan delapan provinsi di Pulau Sumatera, mulai dari Aceh hingga Lampung. Pada kuartal I-2021, pertanian merupakan sektor ekonomi utama di delapan provinsi, kecuali Sumatra Selatan.

Sektor perdagangan menjadi penopang ekonomi utama di enam provinsi, memberikan PDRB 11%-19% di setiap provinsi. Sementara manufaktur menjadi sektor utama di empat provinsi menyumbang 20%-28% PDRB. Begitu juga dengan pertambangan yang menjadi fokus di tiga provinsi, menyumbang 13%-20% dari PDRB.

"Kawasan industri penunjang pertanian dan pertambangan berpeluang menjadi jenis properti yang tumbuh di sepanjang ruas Tol Trans Sumatera," jelas Head of Advisory Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril, dalam risetnya dikutip Selasa (15/6).

Selain itu jalan tol juga mempermudah akses ke properti. Serta tujuan wisata. Oleh karena itu sektor pariwisata dan perhotelan akan tumbuh termasuk fasilitas Pendidikan serta kesehatan. Sehingga pengembang akan tertarik membangun fasilitas itu.

"Selesainya pembangunan tersebut, diharapkan perputaran ekonomi lebih besar terutama terkait ekspor dan impor serta nilai investasi kawasan industri yang besar. Selain itu untuk sektor pariwisata diharapkan terjadi pertumbuhan jumlah pengunjung. Sedangkan perumahan kebutuhannya naik, dan angka transaksi menjadi positif," jelasnya.

Colliers Indonesia juga melihat pemerintah cukup fokus menggaet investor asing, walaupun pasar domestik masih terus mendominasi. Setidaknya pada 2021, peran pasar domestik masih penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. (CNBC Indonesia/wan)