Rentetan Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Selama 2021

Sabtu, 12 Juni 2021

Ilustrasi-cnn

Jakarta,propertybisnis.com-PT Pertamina (Persero) sudah beberapa kali mengalami kebakaran tangki di beberapa titik penampungan minyak sepanjang tahun ini.

Kebakaran pertama pada 2021 terjadi di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kebakaran pada Senin (29/3) dini hari tersebut sempat membuat geger karena besarnya skala kebakaran. Api baru bisa dipadamkan padam pada Rabu (31/3) dini hari.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, insiden terjadi di tangki T301 di area kilang Balongan yang melayani Balongan, Cikampek, dan Plumpang.

Dari 72 tanki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta kiloliter (KL), 4 tanki di antaranya terdampak atas insiden dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di kilang Balongan.

Terpisah, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya mengakui buffer zone (area penyangga) yang dibangun dengan jarak aman dari pemukiman warga belum selesai ketika kebakaran terjadi.

Akibatnya, sebanyak 923 warga dari dua dusun harus diungsikan dari pemukimannya. Hingga saat ini belum ada taksiran kerugian yang disebabkan oleh kebakaran tersebut.

Berbagai dugaan penyebab kebakaran diungkapkan kepada publik dari sambaran petir, kebocoran tangki, hingga adanya kelalaian yang menyebabkan pidana.

Anggota Ombudsman RI, Heri Susanti mengatakan, warga di sekitar kilang sempat mencium bau menyengat sebelum terjadi kebakaran. Namun, menurut dia, keluhan warga saat itu tidak direspons oleh Pertamina.

"Tidak direspons oleh pihak Pertamina dan tidak ada keterbukaan informasi mengenai kondisi kilang minyak pada saat sebelum kejadian yang dialami," kata Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/4).

Oleh karena itu, ia menduga terjadi maladministrasi karena perusahaan tidak memitigasi sejak adanya laporan dari warga.

Selain itu, ia juga mengatakan dari hasil investigasi, Ombudsman menemukan belum adanya mekanisme mitigasi bencana akibat gagal teknologi yang dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.

Hingga saat ini kasus masih diselidiki oleh kepolisian. Hasil awal dari penyidikan diduga terjadi kelalaian dan melanggar Pasal 188 KUHP.

"Pada tanggal 16 April kemarin, dilakukan gelar perkara terhadap peristiwa tersebut, kesimpulan gelar perkara adalah telah ditemukan adanya tindak pidana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan, Rabu (21/4).


Belum tuntas kasus kebakaran Balongan, kebakaran lainnya terjadi di Komplek Kilang Paracilin PT Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah, sekitar pukul 18.30 WIB, Jumat (11/6).

Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi mengatakan saat kejadian, cuaca di lokasi perkara hujan deras disertai petir. Iskandar mengklaim api sudah bisa dikendalikan dan dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB.

Pertamina, diwakili oleh Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan, insiden terjadi di salah satu bundwall tangki penyimpanan di area kilang Cilacap.

Kebakaran tangki terjadi di Komplek Kilang Paracilin PT Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Salah satu area tangki/bundwall itu berisi Benzene.

Pihaknya meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan kebutuhan pasokan BBM dan LPG. Dia memastikan kejadian tersebut tidak akan memengaruhi distribusi BBM dan LPG, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

"Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah memiliki 7 Fuel Terminal dan 3 LPG Terminal yang berfungsi untuk memasok kebutuhan BBM dan LPG di provinsi Jawa Tengah dan DIY. Untuk itu, pasokan dan distribusi kepada masyarakat dapat dipastikan aman dan cukup melalui unit operasi tersebut," kata Brasto dikutip dari siaran pers.

Hingga kini penyebab kebakaran masih belum diketahui.

Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dengan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.(*)