Pegawai Kontrak Dan Outsourcing Ingin Miliki KPR? Ini Ketentuannya

Jumat, 04 Juni 2021

Jakarta,Propertybisnis.com-Pegawai kontrak dan outsourcing bisa memiliki rumah dengan skema kredit yang murah dan mudah. Kredit pemilikan rumah (KPR) ini difasilitasi oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

BTN menjalin kemitraan untuk penyaluran pembiayaan perumahan dengan menggandeng Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) yang merupakan perkumpulan yang beranggotakan perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing atau karyawan kontrak.

Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengungkapkan perseroan fokus melakukan inovasi dan kemitraan agar masyarakat Indonesia bisa memiliki rumah. Termasuk masyarakat yang berpenghasilan rendah.


Beberapa produk yang dapat dimanfaatkan, yakni KPR Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) BTN dan KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Untuk KPR FLPP, fasilitas yang bisa dinikmati yakni uang muka mulai 1%, jangka waktu kredit hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, suku bunga mulai 5%. Untuk KPR BP2BT, tenaga alih daya bisa memperoleh dana bantuan uang muka hingga Rp 40 juta dengan suku bunga mulai 10%.

Fasilitas KPR Subsidi itu dapat dinikmati oleh karyawan outsourcing dengan penghasilan maksimal Rp 8 juta. "Dengan skema tersebut, para karyawan outsourcing bisa memiliki rumah dengan cicilan berkisar Rp 1 juta - Rp 1,5 juta," terang Hirwandi.

Perlu diketahui juga, selain KPR Subsidi, lewat kemitraan ini, Bank BTN memberikan layanan dan produk keuangan lainnya. "Kami memiliki beragam produk keuangan sehingga menjadi one stop solution bagi para nasabah dan debitur Bank BTN," kata Hirwandi.

Sementara itu, di tahun pemulihan ekonomi ini, Bank BTN terus aktif menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna mendorong penyaluran KPR. Pekan lalu, Bank BTN telah menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk memberikan rumah bagi para prajurit TNI AD. Perseroan pun aktif menggelar akad massal untuk terus memacu penyaluran KPR.

Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN. KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp 122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp 80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 trilliun.(*)