Pengembang Menilai Smester II-2020 belum Ramah pada Sektor Properti

Jumat, 26 Juni 2020

(Foto: Kontan)

 

JAKARTA - Setelah melihat perkembangan hingga semester I-2020, para pengembang properti memprediksi kondisi penjualan di tahun ini belum mendukung lini usahanya.

Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo, mengatakan, pendapatan pra penjualan (marketing sales) tahun ini akan meleset dari estimasi. Tahun ini, Metland menargetkan marketing sales Rp 2,1 triliun tak jauh berbeda dengan pencapaian tahun lalu.

Pada kuartal I-2020 MTLA baru membukukan marketing sales Rp 250 miliar. Kecilnya nilai realisasi tersebut lantaran belum ada peluncuran proyek baru akibat Covid-19.

"Untuk target resmi belum kami revisi tapi memang akan estimasi kami tahun ini akan meleset dari target akibat Covid-19," jelas Olivia kepada Kontan, Jumat (26/6).

Olivia mengatakan, di semester dua nanti, kondisi memang akan lebih baik dari semester I-2020. Namun bila dibandingkan dengan semester II tahun lalu, semester dua nanti kondisi masih akan cenderung lebih buruk.

Di tengah tekanan tersebut, MTLA masih akan mengoptimalisasi promosi lewat pemasaran digital.

Salah satu strategi yang diluncurkan MTLA adalah program Book Now, Pay Later Deals. Program tersebut menjadi upaya MTLA menangkap kesulitan pada konsumen yang 85% merupakan end-user untuk melakukan proses KPR di situasi seperti ini.

Sementara itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) ,Tulus Santoso, mengatakan, pihaknya saat ini terus memonitor perkembangan pasar di era new normal, mengingat saat ini masih terlalu dini untuk melakukan prediksi.

 

Kendati begitu, CTRA memastikan akan merevisi target marketing salesnya. "Kita akan revisi tetapi masih dihitung," imbuhnya.


Meski begitu, kinerja CTRA di kuartal I-2020 sebenarnya masih tumbuh. Per kuartal I-2020 marketing sales tumbuh 2,7% yoy menjadi Rp 1,14 triliun.

 

Capaian tersebut setara 17% dari target tahun ini yang sebesar Rp 6,7 triliun. Asal tahu saja di kuartal II-2020 ini CTRA menargetkan bisa mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,25 triliun. (Benedicta PrimaNoverius Laoli /kontan.co.id)