Pasar Mie Instan Besar, BPPT dan LBL Bikin Mie dari Sagu

Selasa, 23 Juni 2020

(Foto: jawapos)

 

JAKARTA – Konsumsi mi instan di Indonesia masih sangat tinggi. Bahkan, World Instant Noodles Association (WINA) menyebut Indonesia merupakan negara kedua yang penduduknya paling banyak makan mi instan. Supaya tidak itu-itu saja, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan PT Langit Bumi Lestari (LBL) punya inovasi mi instan baru.

Alih-alih berbahan dasar tepung, mi tersebut justru dibuat dari sagu. Tidak sembarang sagu karena dari pohon rumbia di Pulau Bangka yang tumbuh di lahan bermineral. ’’Data konsumsi mi instan di Indonesia sangat besar, karena itu kami coba kenalkan produk dengan basis bahan baku lokal,’’ ujar Direktur Utama PT LBL Petrus Eka Margo dalam siaran persnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, mi yang diberi nama Sago Mee itu diharapkan bisa memberikan alternatif pangan nonberas dan nonterigu. Apalagi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian sudah mencanangkan program Bangga Punya Sagu, Pangan Lokal nan Sehat.

BPPT dan PT LBL berhasil membuat berbahan dasar sagu karena sudah menguasai teknologi pengolahan ekstraksi pati yang efisien dan higienis. Selain itu, tantangannya harus bisa membuat mi instan yang lebih sehat karena berasal dari sagu. ’’Sago Mee bebas gluten dan high fiber,’’ imbuh Petrus.

Lantaran bebas gluten, pasarnya ditujukan untuk orang yang memang menghindari gluten. Selain itu, juga untuk penderita diabetes. Diperkirakan, kapasitas produksi mi instan dari sagu itu mencapai 50 ribu pak per bulan. (Dhimas Ginanjar/jawapos)