Hati-hati, Menurut Studi Rumah Lebih Rentan Jadi Penularan Covid-19

Sabtu, 20 Juni 2020

(Foto: blommberg)

Sahijab – Hampir tujuh bulan masa pandemi penelitian terbaru soal penularan virus Corona terus bermunculan. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Covid-19 dua kali lebih menular di dalam rumah. Hal ini jika dibandingkan dengan penyakit serupa, seperti SARS.

Temuan ini disampaikan oleh para peneliti yang berbasis di China dan Amerika Serikat. Dilansir oleh Times of India, Jumat, 19 Juni 2020, temuan ini dianggap bisa sangat membantu dalam mengurangi jumlah infeksi baru di masa mendatang. 

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan data dari 350 pasien yang terjangkit virus corona di Kota Guangzhou, China, dan sekitar 2.000 lainnya yang melakukan kontak dekat dengan mereka. Setelah meninjau data, mereka memperkirakan tingkat serangan sekunder virus, merujuk pada kemungkinan orang yang terinfeksi dan berpotensi menularkan penyakit ke orang lain. 

Para peneliti menemukan, rata-rata orang yang tidak hidup bersama, kemungkinan hanya menularkan 2,4 persen penyakit kepada orang lain. Namun, tingkat penularan di antara orang yang hidup bersama ternyata melonjak berkali lipat dengan angka sebesar 17,1 persen. Selain itu, kemungkinan infeksi tertinggi terdeteksi terjadi pada usia di atas 60 tahun, dan terendah terjadi pada usia di bawah 20 tahun. 

Tingkat keseluruhan penularan virus corona oleh pasien yang terinfeksi, dua kali lebih tinggi dibanding dengan SARS dan tiga kali lebih tinggi dari MERS. 

Penelitian ini juga menunjukkan, virus ini mudah menular dalam periode inkubasi dan dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi jauh sebelum mereka mulai menunjukkan gejala. Namun demikian, menurut tim peneliti, isolasi di rumah dapat mengurangi risiko infeksi sebanyak hingga 20-50 persen. (Endah Lismartini/vivanews)