Pohon Kurma Berhasil Tumbuh di Bengkulu, Sekali Panen Tembus Rp300 Juta

Sabtu, 20 Juni 2020

Pohon kurma. (Foto: okezone)

BENGKULU - Masyarakat Indonesia, sudah tidak asing dengan buah kurma. Di mana negara dengan 34 provinsi ini dihuni penduduk muslim terbesar di dunia.

Buah dengan rasa manis legit ini banyak dicari, terutama saat bulan Ramadhan. Namun, tak dapat disangka buah tersebut dapat dibudidayakan di negara kita sendiri, tepatnya di Bengkulu.

Begitu juga di provinsi berjuluk 'Bumi Rafflesia'. Di provinsi yang dihuni tidak kurang 2,2 juta penduduk ini, mulai membudidayakan kurma tropis, sejak 3 tahun lalu yaitu 2017.

 Bisnis Kurma

Budidaya buah dengan nama latin 'Phoenix dactylifera' dikembangkan di Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Takjil yang dijadikan untuk menu buka puasa ini ditanam di atas lahan 3 Hektare (Ha).

Buah dengan rasa manis legit ini dikembangkan, M Nur Miftahudin. Di tangan penggiat Kurma Bengkulu ini, 480 pohon kurma tubuh subur di atas lahan seluas 3 Ha. Di mana di lahan itu telah ditanam 8 varietas.

Seperti, Barhe Thailand, H1 Thailand, K1 Thailand, Barhe Saudi, Medjol, Ajwal, Ajwal, Zahdi dan Deglet Noor (DN). Usianya, bervariasi. Mulai dari umur 6 bulan hingga 4 tahun.

Kurma yang ditanam 8 varietas dengan umur sekira dari 10 bulan hingga 4 tahun. Diperkirakan akhir tahun ini pohon kurma sudah ada yang mulai berbuah ruthob atau kurma muda.

Buah yang identik dengan oleh-oleh ketika pulang dari umroh dan naik haji ini memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. Di mana dalam satu pohon kurma akan mengeluarkan 22 tandan kurma. Satu tandan mencapai 38 kilogram (Kg).

Puluhan Kg buah kurma itu untuk pohon kurma berumur 10 tahun. Sementara untuk kurma berumur 3 hingga 4 tahun menghasilkan 10 hingga 15 tandan. Per tandan kurma berumur itu menghasilkan buah 10 - 15 kg.

 Bisnis Kurma

Nilai jual buah kurma pun cukup tinggi. Di mana per kilo mencapai Rp300 ribu. Jika per tandan pohon terdapat 10 tandan maka penghasilan satu pohon tidak kurang 100 kg kurma. Sehingga per pohon menghasilkan Rp300 juta.

"Nilai ekonomis pohon kurma juga cukup menjanjikan. satu pohon kurma bisa menhasilkan ratusan juta," ujar kata Nur, Kamis (18/6/2020).

Budidaya kurma di negara tropis ini memiliki tantangan, seperti perbedaan iklim. Hal tersebut dijadikannya sebagai motivasi agar kurma tropis bisa tumbuh subur di daerah Bengkulu.

Budidaya kurma tersebut telah memakai 3 hektar (ha) lahan. Akan tetapi ada 2 ha lagi digunakan untuk pembibitan di mana total 5 ha tersebut tersedia 8 varietas kurma.

Dalam budidaya tersebut, dirinya tidak membutuhkan perawatan khusus. Kurma hanya butuh cukup air, suhu kelembaban yang cukup, PH tanah dan pupuk organik.

Alhasil di tanah 'Bumi Rafflesia', bisa tumbuh subur. Tak kalah dengan negeri Jazirah Arab.

"Luas lahan yang akan ditaman seluas 5 Ha, 3 ha sudah ditanam 2 Ha dalam proses penananam. Budidaya kurma di Bengkulu, adalah tantangan bagi saya," kata Nur.

Bibit yang berasal dari negara Thailand itu, kata Nur, per Ha ditanam 160 pohon dengan jarak tanam 8x8 meter. Di atas lahan itu terdapat 100 pohon kurma yang telah berumur 2 tahun 6 bulan.

Memasuki umur 3 tahun atau 6 bulan ke depan, 100 pohon kurma berumur 2,5 tahun diperkirakan sudah mengeluarkan kelopak mayang kurma atau bunga kurma. Selanjutnya, muncul ruthob atau ruthab atau kurma muda.

"Semoga tahun ini, kurma sudah mulai berbuah ruthob," sampai Nur.

 Bisnis Kurma

 

 

Objek Wisata Edukasi Kebun Kurma

Kebun kurma seluas 5 Ha itu akan dijadikan objek wisata kebun Edukasi Bumi Rafflesia. Di mana pengunjung dapat memetik buah kurma secara langsung di lokasi kebun. Bahkan, buah kurma itu akan dipatenkan dengan nama Kurma Rafflesia.

Edukasi tersebut tidak lain untuk memberikan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat Kota Bengkulu, umumnya dan masyarakat di seluruh penjuru Bengkulu, khususnya.

Bahkan, masyarakat Bengkulu tidak perlu lagi ke Arab Saudi, untuk melihat secara langsung pohon kurma. Sebab, di areal kebun tersebut terdapat 8 varietas kurma yang beragam.

"Kebun ini akan dijadikan objek wisata edukasi," jelas Nur.

Selain itu, Kebun kurma juga akan budidayakan di Kabupaten Bengkulu Utara, di desa Fajar Baru, Kecamatan Ketahun. Kurma itu direncanakan ditanam di atas lahan seluas sekira 1,5 Ha.

Saat ini proses penanaman di areal kebun miliknya sudah mulai berangsur dikerjakan. Kebun tersebut, terang Nur, juga akan dijadikan objek wisata edukasi bagi masyarakat.

"Kebun kurma di Bengkulu Utara sedang dalam proses penanaman," jelas Nur.

Selain menanam kurma diatas lahan seluas 1,5 Ha. Nur juga membagi-bagikan bibit secara cuma-cuma kepada masyarakakt didua desa di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Di mana bibit yang diberikan per kepala keluarga (KK), 4 batang bibit.

Bibit yang dibagikan satu desa itu mencapai 3.200 bibit. Dengan jumlah KK per desa tidak kurang dari 800 KK. Pembagian bibit kurma itu tidak lain untuk mengajak masyarakat membudidaya kurma.

"Sebagian bibit sudah dibagikan kepada masyarakat dua desa di Kecamatan Ketahun," sampai Nur.

Tidak hanya di daerah Bengkulu Utara, kata Nur, pembagian bibit kurma dengan 8 varietas juga dibagikan kepada masyarakat di Indonesia, yang tersebar di 5 pulau. Mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Bibit biji kurma tersebut berasal dari Kota Bengkulu. Per daerah mendapatkan 1 paket yang berisi 22 biji kurma, 8 variestas.

"Bibit berupa biji kurma itu juga saya bagikan ke masyarakat di Indonesia secara gratis. Tidak kurang dari 500 paket sudah dibagikan," imbuh Nur. (Demon Fajri/okezone)