New Normal, Pengembang Percaya Diri TOD Bakal Laris

Sabtu, 20 Juni 2020

Pengunjung mengamati maket rumah susun dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. (Foto:JIBI/Nurul Hidayat)

JAKARTA – Pengembang optimistis proyeknya yang berkonsep transit oriented development (TOD) bisa tetap diburu pencari properti usai masa pandemi dan menuju kenormalan baru (new normal).

Corporate Secretary Adhi Commuter Property Regina Karlinda mengatakan bahwa di saat pandemi yang masih berlangsung dan menuju pemberlakuan new normal, kebutuhan terhadap transportasi umum tetap menjadi kebutuhan untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) justru bertumbuh.

"Kita bisa melihat jumlah penumpang transportasi massal yang justru belum bisa tertampung karena pemberlakuan pembatasan kapasitas jumlah orang dalam satu gerbong kereta atau MRT dan bus. Ini menunjukkan sebetulnya kebutuhan akan transportasi umum masih tinggi untuk mobilitas," ungkap Regina kepada Bisnis.com, Jumat (19/6/2020).

Adapun, kebutuhan akan transportasi massal yang cepat, tepat waktu, nyaman dan aman menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara itu, LRT adalah moda transportasi massal yang menjawab kebutuhan di saat ini dan nanti.

"Sehingga pilihan terhadap hunian kami yang berada di titik stasiun [LRT, KRL, Bus] sangat tepat," kata Regina.

Dengan memiliki hunian TOD, konsumen dapat leluasa bergerak dengan cepat, menghemat waktu dan biaya, serta dapat memanfaatkan waktu yang selama ini terbuang banyak di jalan untuk hal yang lebih produktif, meluangkan waktu untuk pribadi dan keluarga, dan tentunya berdampak kepada kesehatan mental dan fisik.

Menurut Regina, yang bisa menjadi penarik minat beli ke depan juga dengan adanya fasilitas tambahan yang bisa menunjang orang untuk bekerja atau beraktivitas di rumah saja.

"Produk hunian dan komersial dari LRT City misalnya, juga menyediakan coworking space untuk mendukung kegiatan penghuni atau konsumen yang bekerja dari rumah dan didukung dengan fasilitas internet berkecepatan tinggi. Ini menjadi nilai tambah," ujarnya. (Rio Sandy Pradana/mutiara nabila/bisnis)