Alasan Hanya SMP ke Atas Sekolah di Zona Hijau Boleh Tatap Muka

Senin, 15 Juni 2020

Mendikbud Nadiem Makariem. (Foto: jawapos)

.

JAKARTA – Tahun ajaran baru 2020/2021 akan mulai berlangsung pada 13 Juli 2020. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memperkenankan sekolah di zona hijau yakni jenjang SMP ke atas untuk menerapkan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19. Tentunya dengan beberapa penyesuaian.

Tentunya ada alasan mendasar hanya jenjang SMP hingga SMA/SMK sederajat saja di zona hijau yang diperbolehkan untuk tatap muka. Lantas, bagaimana dengan jenjang PAUD hingga SD?

Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) Nadiem Makarim pun memberikan penjelasan terkait alasan kenapa hanya memperkenankan tingkat SMP ke atas di zona hijau belajar tatap muka. Itu karena lebih mudah untuk diberitahukan untuk menjaga jarak agar terhindar dari paparan Covid-19.

“Kenapa yang jenjang paling bawah kita terakhirkan karena bagi mereka lebih sulit lagi untuk melakukan social distancing, apalagi untuk SD dan PAUD,” ujarnya dalam telekonferensi pers, Senin (15/6).

Tingkat SD sederajat di zona hijau bisa melakukan proses pembelajaran tatap muka adalah setelah dua bulan tingkat SMP, SMA/SMK sederajat masuk, yaitu sekitar September 2020. Sedangkan, untuk tingkat PAUD sederajat baru diperkenankan masuk setelah dua bulan SD sederajat mulai pembelajaran tatap muka, yakni sekitar November.

“SD saat ini belum boleh buka, harus nunggu dua bulan lagi, paling awal level SMP ke atas yang boleh buka, kalau dua bulan masih oke dan masih hijau, baru SD sederajat yang mulai dibuka, itu untuk tahap dua. Dua bulan setelah itu, PAUD yang paling terakhir yaitu di bulan kelima kalau zona itu masih hijau, di mana mereka boleh memulai belajar tatap muka,” terang dia.

Akan tetapi, jika saja zona hijau tersebut berubah statusnya dan ditetapkan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sebagai zona kuning, oranye hingga merah, maka proses pembelajaran tatap muka akan serentak dihentikan.

“Pada saat zona hijau itu berubah menjadi zona kuning, itu berubah, dari nol, nggak boleh belajar tatap muka, belajar di rumah,” tegas Nadiem (Edy Pramana/Saifan Zaking/jawapos)