Penjualan Jasa Konstruksi Tertekan Pandemi Covid-19

Senin, 08 Juni 2020

(Foto: okezone)

JAKARTA – Pelaku konstruksi di Indonesia, baik dari sektor manufaktur produk atau penyedia jasa konstruksi memiliki lima kendala di tengah pandemi Covid-19. Hal itu terungkap berdasar hasil survei yang dilakukan BCI Asia sebagai perusahaan media dan riset sektor konstruksi di Asia Tenggara.

“Lima kendala itu diantaranya, pasar yang lesu sehingga sulit untuk mendapatkan proyek baru, kesulitan untuk mendapatkan kontak pengambil keputusan di proyek, kesulitan mencari proyek yang sesuai dengan produk yang dijual, tidak mempunyai data lengkap portfolio proyek dari klien, dan kesulitan untuk tracking perkembangan proyek yang sedang di follow up,” ujar Development Manager BCI Asia Felix Oswald Corneles dalam rilisnya.

Menurut dia, memahami dinamika di dalam proyek konstruksi secara harafiah juga suatu keharusan. Bahwa menggunakan terminologi BCI Asia mengenai tahapan proyek dari competition, concept, design, documentation, tender dan construction perlu dipelajari. “Termasuk siapa saja pelaku proyek yang terlibat disetiap tahapannya yang pada akhirnya bagi penjual dapat mempetakan dengan siapa orang yang tepat memasarkan produk dan layanannya,” kata dia.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, BCI Asia mengadakan event webinar BCI diskusi dengan tema Strategi Penjualan Efektif ke Dalam Proyek Konstruksi yang akan diselenggarakan pada Selasa, 9 Juni 2020 besok. Dalam webinar tersebut, Country Manager BCI Asia Indonesia Pietter Sanjaya akan memaparkan strategi dan kiat-kiat tepat untuk melakukan penjualan ke dalam proyek berdasarkan pengalaman beliau yang sudah malang-melintang di dunia konstruksi.

Kegiatan Webinar Series ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari BCI Asia terhadap para pelaku proyek konstruksi. Khususnya, manufaktur/distributor produk dan juga penyedia jasa konstruksi yang saat ini mengalami penurunan penjualan ditengah kondisi pandemi Covid-19.”Diharapkan kegiatan webinar series ini dapat membawa manfaat untuk menumbuhkan optimisme di pasar konstruksi di Indonesia,” jelasnya. (Dhimas Ginanjar/Agus Wirawan/jawapos)