23 Persen Pasien Covid-19 di Singapura Tertular di Rumah Tanpa Gejala

Jumat, 05 Juni 2020

SINGAPURA – Sebuah penelitian di Singapura yang menguji kontak dekat di antara rumah pasien Covid-19 telah menemukan bahwa sekitar 23 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Studi seroepidemiologis yang dilakukan oleh Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) melacak sekitar 2.500 kontak dekat rumah tangga yang ditempatkan di karantina.

Konsultan Senior NCID Associate, Professor Ng Oon Tek, menjelaskan seroepidemiologi menggunakan data dari tes berbasis antibodi untuk mengidentifikasi segmen populasi mana yang telah terpapar penyakit menular, dan dalam proporsi apa. Ini dapat memberi wawasan tentang kasus-kasus ringan yang tidak terdiagnosis dan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada penyebaran Covid-19.

Studi yang tersedia dari konsentrasi virus dalam tes swab menunjukkan bahwa pasien Covid-19 asimptomatik memiliki konsentrasi virus yang serupa dibandingkan dengan pasien dengan gejala pada tahap penyakit yang sebanding.

“Banyak penelitian termasuk analisis dari Singapura yang dilaporkan di media lokal kami telah menunjukkan penularan selanjutnya dari pasien pra-gejala sementara mereka masih tanpa gejala,” katanya seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (5/6).

Penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada April menemukan bahwa tiga orang di Singapura telah tertular virus tersebut setelah mengunjungi gereja yang sama dengan pasangan yang terinfeksi dari Wuhan. Pasangan itu adalah turis Tiongkok. Mereka tidak menunjukkan gejala pada saat itu.

Seorang perempuan yang jatuh sakit duduk di kursi yang sama di gereja yang diduduki pasangan itu sebelumnya pada hari itu. Untuk penelitian NCID pada kontak dekat rumah tangga, para peneliti tidak melakukan tes usap berulang di antara subjek tanpa gejala. Dan tidak dapat memperkirakan proporsi subyek tanpa gejala.

Singapura belum mengungkapkan angka nasional untuk kasus tanpa gejala tetapi pihak berwenang mengatakan bahwa sebagian besar kasus di antara pekerja migran ringan atau tidak menunjukkan gejala. Pada Kamis (4/6) Departemen Kesehatan melaporkan 15 kasus Covid-19 di masyarakat yang semuanya tidak menunjukkan gejala. Dari 99 kasus yang dilaporkan di masyarakat sejak 18 Mei, 57 tidak menunjukkan gejala menurut data Depkes Singapura.

Korea Selatan mengatakan 20 hingga 30 persen dari kasusnya tidak menunjukkan gejala. Di India, sekitar 28 persen dari 40.184 orang yang dites positif antara 22 Januari dan 30 April tidak menunjukkan gejala. Di Vietnam, hampir 37 persen tidak menunjukkan gejala.

Sebuah studi tentang kasus-kasus Coronavirus di atas kapal pesiar Diamond Princess telah menemukan bahwa sekitar 18 persen dari 634 kasus tidak menunjukkan gejala. Proporsi kasus tanpa gejala dan apakah mereka dapat menularkan penyakit kepada orang lain adalah indikator potensi penularan penyakit. Mulai dari 8 persen untuk campak dan 32 persen untuk infeksi norovirus, dan hingga 90 hingga 95 persen untuk polio.

Sementara tingkat kematian di Singapura rendah, kurang dari 1 persen. “Beberapa studi klinis telah menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala masih dapat menyebarkan penyakit,” kata Assoc Prof Ng. ( Edy Pramana/Marieska Harya Virdhani/jawapos)