Tiongkok: Kami Seolah Dikejar untuk Bertanggung Jawab Soal Covid-19

Rabu, 06 Mei 2020

Dubes Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian mengatakan seolah sedang dimunculkan "Teori Tanggung Jawab Tiongkok" terkait Covid-19 (Dok. Kedubes Tiongkok)

JAKARTA – Tudingan terhadap Tiongkok yang diduga sengaja menciptakan virus Korona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, ataupun dari kebocoran laboratorium dianggap tak berdasar. Virus tersebut adalah bencana alam dan bukan dijadikan sarana politisasi atau senjata biologi.

Hal itu ditegaskan oleh Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian. Menurutnya, penelusuran virus adalah masalah ilmiah yang harus diteliti oleh ilmuwan dan ahli profesional. Alasan untuk melakukan pelacakan virus dengan baik dan memahami dari mana virus itu berasal dan ke mana virus itu pergi adalah untuk mengendalikan epidemi dengan lebih baik dan mencegahnya terjadi lagi.

“Dan tidak boleh digunakan untuk membuat topik politik,” tegasnya dalam konferensi pers, Selasa (5/6).

Dubes Xiao Qian menyebut epidemi adalah bencana alam. Tiongkok adalah korban virus bukan kaki tangannya. Sehingga tidak adil menuding Tiongkok yang bersalah atau bertanggung jawab.

“Tiongkok telah melakukan pencegahan dan pengendalian yang terbaik, merupakan negara yang pertama sukses mengontrol epidemi di dalam negeri, dan melakukan kerja sama internasional secara terbuka, transparan, dan bertanggung jawab, telah memberikan kontribusi besar dalam penanggulangan epidemi global, jadi jangan hanya disalahkan tetapi harus dipuji,” tukasnya.

Dubes Xiao Qian mengatakan seolah sedang dimunculkan “Teori Tanggung Jawab Tiongkok”. Itu disebutnya bisa mengalihkan kontradiksi dan melalaikan tanggung jawab, merusak kepercayaan dan kerja sama global dalam melawan epidemi. “Beberapa politisi dan media negara Barat sedang memanaskan ‘Teori Tanggung Jawab Tiongkok’,” katanya.

Dubes Xiao Qian dengan tegas menyatakan virus dalah musuh bersama manusia. Dan hanya melalui persatuan dan kerja sama maka dapat memenangkan pertempuran ini.

“Ini adalah kesepakatan komunitas internasional, termasuk Tiongkok dan Indonesia. Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Indonesia dan komunitas internasional untuk memperkuat kepercayaan diri, bersatu dan bekerja sama untuk memenangkan perang global melawan epidemi ini,” tutupnya. (Edy Pramana/Marieska Harya Virdhani/jawapos)