Kementerian PUPR Tawarkan Investasi 6 Proyek Senilai Rp 80,84 Triliun

Jumat, 01 Mei 2020

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat membuka acara market sounding melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk enam proyek infrastruktur senilai Rp 80,84 triliun. (Foto: Istimew

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan market sounding melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk enam proyek infrastruktur senilai Rp 80,84 triliun.

Penyelenggaraan penjajakan pasar pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan ini dilakukan dalam rangka memperlancar distribusi bahan pokok, mengurangi biaya logistik, menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, membuka lapangan pekerjaan hingga mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat.

Enam proyek KPBU tersebut adalah Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp 15,53 triliun, Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami sepanjang 21,5 km dengan nilai investasi Rp 21,57 triliun dan Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan investasi Rp 15,38 triliun.

“Lalu, Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,7 km dengan nilai investasi Rp 7,53 triliun, Jalan Tol Semarang Harbour sepanjang 21,03 km dengan nilai investasi Rp 12,05 triliun, dan Jembatan Batam-Bintan dengan nilai investasi Rp 8,78 triliun,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Jumat (1/5).

Kata dia, pembangunan jalan dan jembatan ini memiliki peran penting sebagai tulang punggung dalam pengembangan konektivitas antar wilayah. Tentunya, ini juga dapat menjawab tantangan kebutuhan pembiayaan infrastruktur, khususnya saat masa sulit Pandemi Covid-19.

“Apa yang tengah kita kerjakan sekarang adalah bagian dari persiapan kita untuk dapat segera take off saat Pandemi Covid-19 ini berakhir. Jadi dari sekarang sudah harus kita mulai persiapannya agar kita bisa langsung bekerja setelah pandemi ini berlalu,” tuturnya.

Keenam infrastruktur yang ditawarkan ini diharapkan dapat mendapat sambutan positif para investor. Pasalnya, proyek tersebut memiliki prospek investasi yang baik dan kehadirannya sudah ditunggu oleh masyarakat.

“Misalnya Jalan Tol Akses Patimban yang tersambung dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Pelabuhan Patimban yang segera menjadi pelabuhan cargo terutama untuk ekspor mobil,” terang dia.

Nantinya, Jalan Tol Akses Patimban juga tidak hanya menghubungkan Patimban dengan Jalan Tol Cipali saja. Namun, juga melayani dan menghubungkan kawasan di sepanjang tol ini.

“Makanya kita pilih karena di sana sudah ada kawasan calon industri baru dan ini akan sangat menguntungkan investasi Jalan Tol Akses Patimban,” jelas Menteri Basuki.

Lalu, untuk Jalan Tol Semarang Harbour nantinya juga akan menghubungkan antara kawasan industri di wilayah Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang. Tol tersebut akan berhubungan langsung dengan Tol Semarang-Demak sehingga terjalin sistem jalan tol untuk logistik yang baik.

“Termasuk juga pembangunan Jembatan Batam Bintan yang diharapkan semakin membuka peluang pengembangan kawasan industri dan kawasan pariwisata yang bertumpu pada keindahan alam di Provinsi Kepulauan Riau,” beber dia. (Mohamad Nur Asikin/ Saifan Zaking/jawapos)