Gara-Gara Corona, Pengembang Belum Mau Bangun Gedung Baru

Rabu, 29 April 2020

Kondisi Jakarta di Tengah Virus Corona. (Foto: Okezone.com)

JAKARTA - Para pengembang masih menahan diri untuk mengajukan pembangunan ruang perkantoran baru pada tahun ini. Mengingat kondisi perekonomian di dalam negeri dan global saat ini sedang dalam tekanan imbas dari virus corona.

Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, hingga saat ini belum ada pengembang yang mengajukan rencana pembangunan gedung baru. Sebab menurutnya, para pengembang masih mempertimbagkan perlambatan ekonomi yang terjadi akibar virus corona.

Padahal, semula sektor perkantoran ini diprediksi akan bangkit pada 2021 mendatang. Namun dengan adanya perlambatan ini, bangkitnya sektor perkantoran akan kembali terhambat.

"Sesuai Drowth Domestic Produk (GDP) yang kemungkinan 2020 akan mencapai bottomnya dan pick up di 2021. Namun dengan adanya wabah ini, proyeksi lambat saya rasa 2021 masih akan menjadi periode menantang bagi sektor perkantoran karena dibutuhkan waktu lagi sampai dia naik lagi," ujarnya dalam laporannya, Kamis (9/4/2020).

Memang menurut Ferry, beberapa proyek masih terus berlanjut pembangunannya. Bahkan, proyek-proyek yang akan selesain di tahun 2021 mendatang, penyelesaiannya masih sesuai dengan jadwal.

Hanya saja, lamanya penanganan virus corona ini bisa membuat penyelesaian dan pasokan dari sisi perkantoran terganggu. Sebab bebarapa pengembang memutuskan untuk menghentikan aktivitas pembangunannya untuk sementara.

"2020 akan ada beberapa proyek yang akan kelar. Sejauh ini gedung gedung yang akan selesian 2021 masih sesuai rencana Tapi kalau wabah ini berkelanjutan ini bisa aja terhambat. Karena dari proyeksi yang ada kita akan lihat kalau aktivitas seperti ini terus kemungkinan akan delay di 2020," kata Ferry.

Adapun menurut data Colliers pada kuartal I-2020, tingkat hunian ruang kantor di daerah central business district (CBD) Jakarta tercatat berada pada 83%, dengan tingkat pasokan tahunan pada 2020 diperkirakan berada di atas 250.000 meter persegi. Sementara, di luar CBD, tingkat okupansi ruang perkantoran berada pada 84% dengan tingkat pasokan tahunan 2020 diperkirakan mencapai 210.000 meter persegi.

Colliers Indonesia memprediksi tingkat hunian ruang perkantoran di kawasan CBD hingga kuartal IV-2020 akan naik tipis menjadi 84%. Sementara, tingkat hunian ruang kantor di luar CBD pada kuartal IV-2020 turun cukup dalam menjadi 80%.