Riset TIDI: Dampak PSBB, Pertumbuhan Kasus Positif Corona di Jakarta Menurun

Selasa, 28 April 2020

Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta telah memberlakukan PSBB selama 2 minggu dan diperpanjang hingga 22 Mei 2020. Pada PSBB tahap pertama, diharapkan sudah berdampak pada pertumbuhan kasus positif virus corona yang terus menurun.
 
Riset The Indonesia Democracy Initiative (TIDI) menunjukkan PSBB tahap pertama 10-23 April 2020 berdampak positif pada jumlah kasus positif virus corona.
 
 
Riset TIDI soal pertumbuhan kasus positif virus corona

Riset TIDI soal pertumbuhan kasus positif virus corona di Jakarta. Foto: Dok. TIDI

"Sebelum penerapan PSBB, jumlah penduduk DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif meningkat di atas tren/garis regresi liniernya," kata Direktur Eksekutif TIDI, Arya Sandhiyudha, dalam keterangannya, Senin (28/4).
 
Arya mengatakan, kondisi itu berubah saat Jakarta mulai memberlakukan PSBB. Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mengikuti tren/garis regresi linier dengan R2 yang tinggi (0,9943).
 
"Artinya, terjadi penurunan kasus baru selama PSBB," ujar dia.
 
Dengan kondisi itu, Arya memprediksi pertumbuhan kasus positif virus corona di Jakarta terus melambat. Terlebih, bila didukung dengan penambahan kebijakan yang terus mencegah penyebaran virus corona.
 
"Apabila kebijakan ini diteruskan tanpa penambahan kebijakan lainnya maka dapat diprediksi pada awal pekan depan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di DKI Jakarta melewati angka empat ribu kasus," tutur dia.
 
 
PSBB di Jakarta

Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Hingga Selasa (28/4), Pemprov DKI Jakarta merilis angka kasus positif virus corona mencapai 3.950 orang. Sementara angka pasien sembuh 341 orang, dan meninggal 379 orang. (kumparan)