Vaksin Covid-19 Berhasil Diuji pada Monyet

Sabtu, 25 April 2020

Uji coba vaksin Covid-19 (Foto: Flickr)

TIONGKOK - Peneliti di Sinovac Biotech, China, berhasil menciptakan vaksin Covid-19 dan telah diujikan pada tubuh monyet. Hasilnya pun positif, tubuh monyet berhasil terlindungi virus corona.

Menurut laporan ZME Science, penelitian dilakukan pada delapan monyet ras rhesus. Monyet-monyet itu disuntikkan dua dosis vaksin Covid-19. Tiga minggu kemudian, para peneliti menyuntikkan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 ke dalam paru-paru monyet, hasilnya menunjukan tak ada perubahan.

 Monyet diberi vaksin

Hasil penelitian lainnya ialah, monyet yang diberikan dosis vaksin Covid-19 yang tinggi, memberi respons yang jauh lebih baik. Ini terlihat dari seminggu setelah virus corona dimasukkan ke dalam paru-paru, tak terdeteksi satu pun virus di faring ataupun paru-paru monyet.

Sementara itu, monyet yang diberikan dosis vaksin Covid-19 rendah, menunjukan adanya 'blip virus' tetapi tak menimbulkan infeksi serius di tubuh monyet.

Direktur Senior Sinovac untuk Urusan Pengaturan Luar Negeri, Meng Weining mengatakan, meski penelitian ini hanya dilakukan pada jumlah kecil, pihaknya yakin ini akan memberi napas segar untuk dunia terkait pandemi yang terus merenggut nyawa manusia.

"Kami yakin, vaksin ini akan bekerja baik juga untuk manusia," ungkapnya penuh keyakinan.

Virologis di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai, Florian Krammer mengatakan, ia juga yakin pada vaksin tersebut.

"Meski ini dibuat di sekolah lama, tapi saya yakin vaksin ciptaan mereka berhasil," ungkapnya.

Sementara itu, peneliti Universitas Pittsburgh, Douglas Reed, yang juga tengah menguji vaksin Covid-19 di tubuh monyet, mengatakan kepada Science Magazine, jumlah yang diujikan teramat kecil sehingga hasilnya tak bisa begitu saja dipercaya.

Kekhawatiran lain ialah dampak infeksi yang timbul akibat virus SARS-CoV2 pada tubuh monyet dan manusia berbeda. Para peneliti Sinovac pun mengakui hal tersebut.

"Masih terlalu dini memang mendefinisikan vaksin corona ini bisa berhasil, tetapi kami menemukan fakta bahwa gejala Covid-19 yang terjadi pada monyet tak jauh berbeda dengan apa yang dialami manusia," tegas peneliti Sinovac.