Padat Karya Kementan Bantu Petani Karet Dapat Penghasilan Tambahan

Rabu, 22 April 2020

ILUSTRASI petani karet menyadap getah. (dok. JawaPos.com)

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) membuat kegiatan padat karya dalam rangka menekan dampak virus Covid-19 di sektor pertanian, khususnya karet. Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan tambahan pendapatan petani karet.

“Jenis bantuan yang diberikan adalah bantuan upah (HOK) untuk persiapan lahan meliputi penebangan, pembersihan, mengair, melubang, dan menanam,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (22/4).

Kasdi menjelaskan, harga karet ditentukan oleh pasar global sehingga dapat sangat berfluktuasi. Sebab, beberapa tahun ini harga karet relatif cenderung menurun, khususnya di beberapa negara terdampak Covid-19 termasuk Indonesia.

“Dampak yang dirasakan petani karet sangat terasa dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari,” tuturnya.

Meskipun demikian, program reguler dari Ditjen Perkebunan masih tetap dilakukan. Di antaranya, pembangunan kebun-kebun sumber benih, atau pembentukan dan peningkatan peran Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet Rakyat (UPPB).

Kemudian pengendalian OPT Tanaman Karet, serta program pengembangan (peremajaan, perluasan dan intensifikasi) kebun karet rakyat dengan bantuan benih siap tanam, sarana produksi. Apalagi, lanjutnya, pandemi Covid-19 menimbulkan krisis global ekonomi yang menyebabkan PHK di kota-kota besar.

Sehingga, banyak tenaga kerja kembali ke daerah masing-masing yang secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan pengangguran besar-besaran di daerah/desa. “Di lapangan, dalam kegiatan padat karya diperintahkan untuk menjaga jarak aman dalam mitigasi penularan Covid-19,” pungkasnya. (Estu Suryowati/Romys Binekasri/jawapos)