Politikus PKB: Larangan Mudik tak Mungkin

Selasa, 21 April 2020

(Foto: republika)

JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dedi Wahidi, mengaku tak setuju dengan kebijakan pelarangan mudik untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 atau Corona. Menurutnya, langkah itu merupakan hal yang mustahil.

"Dilarang itu tidak mungkin, mereka merantau ke Jakarta untuk kerja, disuruh tinggal di rumah mereka tidak punya rumah," ujar Dedi dalam rapat kerja dengan pemerintah, Selasa (21/4).

Menurutnya, sebagian besar perantau tak memiliki rumah di Jakarta. Sehingga dapat dipastikan mereka akan kembali ke rumahnya di kampung halaman menjelang Lebaran nanti.
"Mereka ngontrak, kadang-kadang satu rumah untuk banyak orang. Dari itu mereka di Jakarta nganggur, pasti mereka pulang," ujar Dedi.

Ia mengusulkan agar para perantau yang ingin mudik harus terlebih dahulu melapor ke kelurahan. Serta melakukan tes kesehatan hingga dinyatakan negatif terinfeksi virus Covid-19.
"Dengan terlebih dahulu dinyatakan yang bersangkutan dalam keadaan sehat. Dengan begitu juga, yang terpapar makin terjaring," ujar Dedi.

Diketahui, pemerintah memutuskan melarang total masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Keputusan yang diambil dalam rapat terbatas pada Selasa (21/4) tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19.

Menteri Perhubungan ad interim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan larangan mudik saat Ramadan maupun Idulfitri 1441 Hijriah itu berlaku untuk wilayah Jabodetabek, wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan zona merah penularan virus corona. "Larangan mudik ini berlaku efektif terhitung sejak hari Jumat, tanggal 24 April 2020," ujar Luhut. (Nawir Arsyad Akbar/Teguh Firmansyah/republika)