Respons PHRI Soal Pariwisata yang Kata Jokowi Bakal Bangkit Pada 2021

Senin, 20 April 2020

Suasana Kota tua yang tampak sepi dari pengunjung, Jakarta. Dampak kasus dari penyebaran COVID-19, Pemprov DKI Jakarta menutup sejumlah destinasi wisata dan hiburan. (Dok.Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) oprimistis sektor pariwisata bakal bangkit pada 2021 mendatang. Presiden yakin Pendemi Covid-19 ini bakal bisa benar-benar teratasi pada akhir tahun ini.

Berbeda dengan perkirakaan Presiden, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengaku pesimis hal itu akan terjadi.

“Kita bicara pariwisata akan meningkat di 2021, sementara posisi saat ini semua pengusaha udah mulai panik menghadapi bulan kedua dan ketiga dalam situasi seperti ini. Justru kita memprediksi banyak yang bangkrut malah pada saat selesainya Covid-19 ini,” kata dia kepada JawaPos.com, Senin (20/4).

Bangkitnya sektor pariwisata masih perkiraan dengan asumsi Covid-19 selesai akhir 2020. Menurutnya, yang sangat dibutuhkan pengusaha saat ini adalah kebijakan stimulus untuk membantu para pelaku usaha mengatasi jurang kebangkrutan.

“Semua serba tanggung, yang didepan mata ini, yang kita perhatikan bahwa pariwisata itu yang paling tidak bisa survive saat ini, baik itu perusahaan maupun pekerja pariwisatanya dan mereka juga tidak dapat stimulus kan,” tambah dia.

Pemerintah pun diminta untuk segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi dampak di sektor pariwisata, khususnya untuk para pekerja. Sebab, jika tidak, maka industri tersebut hanya akan hidup hingga bulan Juni mendatang.

“Kita rapat itu (kesanggupan keberlangsungan usaha), maksimum bulan Juni, tapi itu ngga sama semua kan, karena kondisi daerah beda-beda, paling maksimal itu 3 bulan,” jawabnya.(Mohamad Nur Asikin/Saifan Zaking/jawapos)