Pertanda Baik Marketplace Masih Catat Pencarian Properti Sekunder

Rabu, 15 April 2020

Foto udara perumahan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Foto: Bisnis - Rachman)

JAKARTA – Sejumlah platform marketplace properti masih mencatat adanya pencarian properti, termasuk properti sekunder. Hal ini bisa menjadi acuan bahwa setelah pandemi Covid-19 berlalu, pasar properti bisa segera kembali bangkit.

Head of Content Lamudi Indonesia Novriyadi mengatakan bahwa pada kuartal I/2020 pencarian di lamudi.co.id masih tercatat mengalami pertumbuhan 15 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2019.

“Orang yang memasang iklan di Lamudi juga tidak ada yang membatalkan atau menarik listingnya,” ungkap Novriyadi kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020).

Selain itu, para pemasang iklan yang ada di Lamudi juga belum tercatat melakukan penurunan harga jual sepanjang ada wabah corona maupu sepanjang kuartal I/2020.

“Mayoritas pencari rumah di Lamudi mencari hunian yang harganya di kisaran Rp500 juta hingga Rp1 miliar,” imbuhnya.

Sementara itu, di Rumah.com, harga properti pada kuartal I/2020 masih stagnan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan bahwa data Rumah.com Property Index menunjukkan harga properti tidak menunjukkan kenaikan dengan indeks harga Rumah.com pada kuartal IV/2020 berada di 112,1 dan pada kuartal I/2020 indeksnya berada di 112,3.

“Ini sedikit menyimpang dari tren kuartalan di mana pada kuartal ganjil biasanya indeks harga properti mengalami kenaikan. Stagnansi ini terlihat seperti di awal 2018, di saat itu pasar properti sedang mengalami stagnansi,” ungkap Marine.

Adapun, riset Rumah.com mencatat bahwa pertumbuhan kuartalan pada kuartal I/2020 melambat sekitar 40 persen jika dibandingkan pertumbuhan kuartalan pada kuartal I/2019.

Namun, meskipun penjualan melambat, sejauh adanya wabah corona di Indonesia, belum ada pengembang maupun pemilik properti yang menurunkan harga banderol atau menarik listingnya di Rumah.com.

“Hanya saja yang sering terjadi adalah mereka menurunkannya dalam bentuk tersamar seperti diskon, potongan biaya KPR, BPHTB, bonus-bonus, dan lain-lain,” tambahnya.

Secara umum, Rumah.com mencatat masih banyak pencari properti di wilayah yang terkait infrastruktur, seperti Depok (Sawangan), Jakarta Timur, dan Bekasi (Bekasi Timur).

Di wilayah tersebut terdapat infrastruktur baru yang muncul adalah tol (Cinere-Serpong), LRT di Jakarta Timur dan Bekasi, serta tol layang di Jaktim-Bekasi. Adapun, rumah yang masih diminati adalah rumah yang berada pada kisaran Rp400 juta-Rp1 miliar.(Fatkhul Maskur/Mutiara Nabila/Bisnis)